Jeluak

Microcos tomentosa Sm.

Malvaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Grewia affinis Hassk.

Grewia cumingiana Turcz.

Grewia paniculata Roxb. ex DC.

Habitus

Pohon. Pohon kecil atau perdu, tahunan, dengan mahkota yang lebat, bulat atau silindris, tumbuh setinggi 20 m, berdiameter hingga 40 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Akar
  • Batang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan

Penyebaran Tanaman

Jeluak atau Microcos tomentosa merupakan spesies dari keluarga Malvaceae yang tersebar luas di Myanmar, China Selatan, Indochina, Thailand, Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan), Semenanjung Malaysia, Singapura, dan Filipina. Spesies ini umumnya dipanen dari alam untuk penggunaan lokal sebagai makanan, obat-obatan dan sumber serat dan kayu. Kulit kayunya yang berserat dapat digunakan untuk membuat tali. Digunakan untuk konstruksi dalam ruangan dan cocok untuk membuat gagang perkakas, peralatan pertanian, dan peralatan olahraga. Spesies ini juga menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi jika telah matang. Secara tradisional, spesies ini juga telah digunakan di beberapa negara termasuk di Indonesia sebagai tanaman obat, yang mampu mengatasi beberapa keluhan, diantaranya batuk dan diare.

Nama Lokal

Talok (Sumatra Selatan), Kepadan dan Kepodan (Riau), Kemayan (Kalimantan Barat), Deluak (Lampung), Kupare laut (Sulawesi).

Agroekologi

Habitat jeluak di Jawa dan Malaysia sangat umum ditemukan hutan dipterocarpaceae campuran (umumnya, ditemukan di hutan sekunder), pada ketinggian dari permukaan laut hingga 600 m dpl. Selain itu, juga dapat ditemukan tumbuh di areal bekas tebangan dan bekas longsoran.

Morfologi

  • Akar tunggang.
  • Batang lurus, sering bercabang dari bawah dan bergalur. Kulit luar halus, sedikit bersisik, berwarna abu-abu tua sampai cokelat, sedangkan kulit bagian dalam berwarna cokelat kemerahan, berpasir, berserat. Ranting agak lurik, berwarna cokelat pucat sampai cokelat tua, tertutup rapat dengan bulu saat muda, dan gundul saat lebih tua.
  • Daun tunggal, berselang seling, helai daun berbentuk lonjong, obovate atau terkadang elips, pangkal daun bulat, ujung daun meruncing, tepi daun bergerigi, permukaan atas gundul atau jarang ditutupi dengan bulu, permukaan bawah daun berbulu seperti bintang, pangkal daun berurat tiga, daun muda berwarna merah muda atau cokelat tua hingga cokelat pucat, dan menjadi hijau saat tua. Terdapat 3 vena basalis yang menonjol, vena sekunder 5-7 pasang, vena tersier retikulat. Stipula linier. Tangkai daun (5–)6–10(-12) mm, tebal 1-2(–2,5) mm, cokelat, apikal tidak bengkak, tertutup rapat bulu. Tidak bergetah.
  • Bunga memiliki 5 petal (helai mahkota) berbentuk lonjong, berwarna kuning, di bagian luar tertutup rapat bulu di bagian dasar dan gundul menuju puncak. Sepal (helai kelopak) obovate, tertutupi padat dengan bulu di kedua sisi. Benang sari dengan filamen yang panjangnya sekitar 2 - 5 mm, jarang ditutupi bulu di dasar dan gundul ke arah puncak, kepala sari berdiameter 0,2 – 0,3 mm. Ovarium 3-lokular, ellipsoid atau bulat telur, diameter 0,8 – 1,3 mm, rapat ditutupi dengan bulu. Panjang putik (style) 3 - 3,5 mm, ditutupi dengan bulu di dasar dan gundul untuk menuju puncak. Perbungaan berupa malai, terminal atau axillary.
  • Buah subglobose atau obovoid, lurik melengkung, kecil, berbulu, berwarna hijau.

Budidaya

Perbanyakan secara generatif melalui biji.

Kandungan Bahan Kimia

Triterpenoid, steroid, seskuiterpenoid, alkaloid, saponin, flavonoid, senyawa fenolik, friedelin, 3-friedelinol, -sitosterol, stigmasterol, syringaldehyde, E-ferulaldehyde, scopoletin, oleanolic acid, 3 -O-trans-ferulyl-2,23-dihydroxy-olean-12-en-28-oic acid, dan 6 -O-hexadecanoyl-D-glucosyl-sitosterol.

Khasiat

Mengobati batuk, sariawan, penyakit kuning, herpes simpleks dan herpes zoster, peradangan, gangguan pernapasan, demam, diare, dan membuang racun dalam tubuh. Memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, antidiare, antipiretik, dan sitotoksik

Simplisia

  • Siapkan akar jeluak, cuci bersih dengan air mengalir lalu tiriskan.
  • Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
  •  Simpan di tempat bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Batuk

  • Siapkan akar jeluak secukupnya cuci hingga bersih.
  • Rebus hingga mendidih.
  • Biarkan hangat.
  • Saring lalu minum selagi hangat untuk mengurangi batuk.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Microcos tomentosa Sm. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:834868-1#image-gallery. 30-03-2022.
  2. Tropical Plants Database, Ken Fern. 2021. Microcos tomentosa. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Microcos+tomentosa. 30-03-2022.
  3. Biodiversity Warriors. 2014. Jeluak. https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/jeluak/. 30-03-2022.
  4. Somwong P., Suttisri R., Amnuoypol S. 2017. Chemical Constituents of Microcos tomentosa. Chemistry of Natural Compounds, 53: 394–395. https://www.semanticscholar.org/paper/Chemical-Constituents-of-Microcos-tomentosa-Somwong-Suttisri/b161fc192a373f4eee4610dff201488d536f7b3b. 30-03-2022.
  5. Chung R.C.K., Soepadmo E. 2011. Taxonomic revision of the genus Microcos (Malvaceae-Grewioideae) in Peninsular Malaysia and Singapore. Blumea 56: 273 – 299. http://dx.doi.org/10.3767/000651911X619704.
  6. Biotik.org. Microcos tomentosa Sm. - TILIACEAE. http://biotik.org/laos/species/m/micto/micto_en.html. 30-03-2022.