Taman Kami
Socfindo Conservation didirikan pada tahun 2019 sebagai inisiatif keberlanjutan PT Socfin Indonesia. Proyek utamanya adalah taman obat, sebuah konsep yang dikenal di Indonesia sebagai Toga (Tanaman Obat Keluarga- Family Medicinal Garden). Di sinilah keragaman tumbuhan berpadu dengan pengobatan herbal, dalam tradisi yang menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia.
Proyek ini dikelola oleh tim Toga yang dipimpin oleh ibu-ibu yang merupakan kolaborasi antara karyawan Socfindo dan keluarga mereka yang lebih luas, yang pada akhirnya telah berperan tidak hanya dalam merintis ide tetapi juga dalam membangkitkan minat di setiap perkebunan Socfindo. Proyek ini berkembang seiring dengan tumbuhnya antusiasme tim, dari tidak hanya mengumpulkan dan menyusun pengetahuan ke dalam database, tetapi juga dalam membuat koleksi ex-situ pertama dari setiap jenis tanaman obat yang ada di Sumatera Utara.
Socfindo sangat mendukung penuh inisiatif mendasar ini. Dalam konteks ini, Socfindo tidak mencari keuntungan finansial dari kegiatan tersebut, tetapi Socfindo berkontribusi pada proyek ini dengan menyediakan pengetahuan agronomi kelas dunia, laboratorium pemuliaan tanaman dan genetika serta mengubah taman di depan bungalo perkebunan menjadi lokasi utama TOGA guna menampung koleksi tanaman.
Tujuan Kami
Di banyak negara berkembang, jamu merupakan garis pertahanan pertama sebelum mencapai layanan kesehatan yang mapan. Namun, dengan sedikit upaya bersama menuju konservasi tanaman obat, pasokan tanaman ini terancam karena permintaan yang meningkat, populasi manusia yang meningkat pesat dan perusakan habitat kaya tanaman yang merajalela. Dengan cara yang sama tanaman menghilang, pengetahuan yang terkumpul dalam masyarakat penyembuh tradisional hilang melalui modernisasi.
Tujuan taman ini adalah untuk berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati dan budaya Indonesia dengan mengumpulkan dan menanam tanaman obat, serta mencatat penggunaan dan resep tradisional yang terkait dengan penggunaannya. Selain taman fisik, database online tentang pengetahuan tanaman dibuat sebagai sumber daya pendidikan untuk dibagikan dan digunakan semua orang.
Sorotan Utama
-
1500 +
Species ditanam
-
150 +
Wanita yang terlibat dalam proyek
-
900 +
Pengobatan herbal tradisional
-
497
Kunjungan pendidikan
-
259
Lokakarya
-
15444
Total pengunjung
Koleksi Kami
Kami memiliki beberapa bagian utama di taman kami, masing-masing bagian mewakili kategori tanaman tertentu.
Peta Dari Taman Kami
Keterangan Peta
- 1. Tanaman Obat Penting
- 2. Anggrek dan Aroid
- 3. Sayuran, Herbal & Gulma
- 4. Orchard
- 5. Tanaman Akuatik
- 6. Palem & Labirin
- 7. Lebah Tanpa Sengat
- 8. Pembibitan
- 9. Kompos
- 10. Rumah Kaca
- 11. Area Teduh
- 12. Rumah Jamur
- 13. Tempat Istirahat
- 14. Area BBQ
- 15. Aula & Toilet
- 16. Kafetaria
- 17. Musholla
Desain Taman
Dari catatan konsep hingga desain taman kami.
Ketika tiba waktunya untuk merancang taman kami, lewat kerjasama dengan pihak IPB (Institut Pertanian Bogor), kami memilih sebuah konsep yang dapat kami identifikasi. Inspirasi kami datang dari inti kelapa sawit, yang kami gunakan sebagai dasar konsep desain, dan yang menjadi bagian utama dari taman.
Mengapa
Sumatera merupakan pulau terbesar ke-6 di dunia, di mana propinsi Sumatera Utara dan Aceh terletak di dalamnya dan Socfindo merupakan perusahaan yang beroperasi di kedua propinsi tersebut. Keanekaragaman tanaman, pemandangan, dan masyarakat di kedua propinsi ini sangat luar biasa.
Ada lebih dari 15.000 tumbuhan yang dikenal di hutan Sumatera, dan semenjak tahun 1995, lebih dari 400 spesies baru telah diidentifikasi. Namun, melalui praktek-praktek seperti pembalakan/penebangan liar, beberapa spesies ini terancam punah. Indonesia juga merupakan salah satu masyarakat yang paling beragam secara etnis, rumah bagi 1.300 kelompok etnis dengan setidaknya 95 persen penduduk asli Indonesia. Namun, seperti halnya keanekaragaman hayati, keanekaragaman budaya juga terancam. Orang-orang yang mengadopsi gaya hidup modern bersama dengan migrasi kaum muda ke kota-kota untuk mencari peluang dan kehidupan yang lebih baik, telah menyebabkan hilangnya tradisi budaya dan pengetahuan.
Kebun obat Socfindo bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam melestarikan keanekaragaman hayati tanaman obat Indonesia dan pengetahuan tradisional seputar pemanfaatannya. Mereka juga melihat proyek ini sebagai peluang untuk berkontribusi kepada masyarakat di sekitar perkebunan, menggunakan kebun obat sebagai pusat masa depan yang akan digunakan untuk memberdayakan mereka serta menyediakan akses ke pasar untuk produk lokal.
Di mana Kami Berlokasi
Kebun obat berbasis di SSPL, fasilitas penelitian perusahaan perkebunan Socfindo, di Desa Martebing, Medan Selatan, Provinsi Sumatera Utara
Bertemu Tim
Proyek kebun jamu dijalankan oleh Tim Toga, mempertemukan karyawan Socfindo dan keluarganya yang lebih luas yang memiliki ketertarikan pada obat herbal, dan yang tinggal di sekitar perkebunan Socfindo, di berbagai daerah di provinsi Sumatera Utara dan Aceh.
Ini adalah tim yang sibuk: mereka bekerja dalam kelompok yang lebih kecil, dan masing-masing kelompok mengkhususkan diri dalam aktivitas tertentu: aktivitas yang dilakukan adalah dari menjelajahi hutan Sumatera untuk mencari tanaman hingga mempelajari dan mengumpulkan pengetahuan tentang tanaman dan resep tradisional, mereka berdedikasi untuk proyek ini!
Setiap minggu, pertemuan serentak diselenggarakan untuk mengkonsolidasikan data yang dikumpulkan atau untuk bekerja langsung dalam menanam dan memelihara kebun.
Referensi
- 1 https://wwf.panda.org/knowledge_hub/where_we_work/sumatra/
- 2 https://jakartaglobe.id/culture/unity-diversity-indonesias-six-largest-ethnic-groups/