Bunga Kesidang

Vallaris glabra (L.) Kuntze

Apocynaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Echites dichotomus Roxb.

Echites hircosus Roxb.

Emericia pergularia (Burm.f.) Roem. & Schult.

Habitus

Merambat. Tanaman merambat, liana, tahunan, tinggi 2-3 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Kulit Batang
  • Bunga

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Bunga Kesidang berasal dari Indonesia (Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil). Tanaman ini terkenal di Thailand dan Malaysia karena bunganya memiliki aroma khas seperti daun pandan atau wangi nasi yang baru dimasak. Spesies ini merupakan tanaman hias yang populer di taman-taman Asia Tenggara yang biasanya ditanam sebagai pergola. Khasiat bunga kesidang tidak hanya sebatas memunculkan aroma pandan saat memasak nasi juga berfaedah sebagai herbal salah satunya meredakan sakit tulang akibat rematik. Tanaman ini juga memiliki beberapa aktivitas pharmatologi yang perlu dikembangkan sebagai obat, salah satunya sebagai obat kanker.

Nama Lokal

Bunga wangi pandan, Siku Dengan, Bunga Tongkan, Kerak Nasi, Kesedengan.

Agroekologi

Bunga kesidang tumbuh baik di tanah lempung subur, berdrainase baik, dan lembap, serta jarak individu 0,3 - 0,4 m. Sediakan pergola atau teralis yang kokoh untuk melatih tanaman memanjat. Tanaman ini berbunga paling baik di bawah sinar matahari penuh, karena kondisi teduh menghambat pembungaan. Diperlukan mulsa tanaman dengan kompos untuk mencegah tanah mengering atau akar terlalu panas.

Morfologi

  • Batang yang tipis dan berkayu berwarna abu-abu muda, kulit batang halus.
  • Daun hijau muda, mengkilap, berlawanan berbentuk elips atau bulat telur dengan tepi daun bergelombang. Puncak daun lancip atau memiliki ujung tetes yang berbeda.
  • Bunga ditanggung dalam kelompok besar, bunga berbentuk cangkir putih yang terletak di dekat ujung cabang. Bunganya berdiameter sekitar 1,0 hingga 1,5 cm, memiliki 5 kelopak runcing, sedikit tumpang tindih. Tepi luar setiap kelopak melengkung ke dalam untuk membentuk titik tajam di tengah. Mereka buka di pagi hari, tetapi aroma pandan atau beras bakarnya paling kuat di malam hari.
  • Buah lonjong, berparuh membelah menjadi 2 buah kering, pecah-pecah yang dikenal sebagai folikel.

Budidaya

  • Perbanyakan dilakukan dengan okulasi, cangkok/merunduk dan stek batang.
  • Perbanyakan dengan layering/merunduk. Tanamkan batang ke tanah dengan batu bata atau benda serupa, dan akar akan terbentuk pada batang dalam waktu sekitar 2 minggu. Batang kemudian dapat dipisahkan dari tanaman induk dan ditanam di tempat lain.

Kandungan Bahan Kimia

Terpenoid, tanin, saponin, cardiac glycosides, asam lemak, asam fenolik, 2-asetil-1-pirolin. Tanaman mengandung campuran glikosida vallarisoside dan yang dikenal, 3β-O-(α-acofriosyl) bersama dengan glikosida baru, benzil 2-O-β-apiofuranosyl-(1-2)-β- D-glucopyranosyl-2 (Ahmed et al 2010) dan 0-acetyl-solanoside (0-acetyl-acofreosyl digitoxigenin. Bunga segar memiliki 50 komponen volatil.

Khasiat

Secara tradisional digunakan untuk luka, memperbaiki gigi dan rematik. Memiliki aktivitas analgesik, antiproliferatif, antikanker, antimalaria, dan memiliki sitotoksisitas kuat.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Rematik

  • Ambil secukupnya 3 kuntum bunga dan 4 lembar daun tanaman bunga kesidang segar cuci hingga bersih.
  • Rebus kedua bahan dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas air.
  • Saring lalu minum selagi hangat menjelang tidur selama 3 hari sekali.

2. Memperbaiki gigi

  • Ambil kulit batang tanaman bunga kasidang cuci hingga bersih.
  • Kunyah kulit batang tersebut untuk memperbaiki gigi yang rusak.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. 2017. Vallaris glabra (L.) Kuntze. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:82646-1#synonyms. 09-03-2022.
  2. Flora Fauna Web. 2021. Vallaris glabra (L.) Kuntze. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/1/5/1529. 09-03-2022.
  3. Advanced Medical and Dental Institute (IPPT), Universiti Sains Malaysia (USM). Kerak nasi. https://www.amdi.usm.my/kerak-nasi-plantdatabase. 09-03-2022.
  4. Siu Kuin Wong, Eric Wei Chiang Chan. 2013. Botany, uses, phytochemistry and pharmacology of Vallaris: A short review. Pharmacognosy Journal 5 (2013) 242e246.
  5. Pustaka Flora. 2013. Vallaris glabra. https://pustakaflora.blogspot.com/2018/05/vallaris-glabra.html. 09-03-2022.
  6. Bebeja. 2014. Aroma Pandan Bunga kerak Nasi. https://www.bebeja.com/aroma-pandan-bunga-kerak-nasi/. 09-03-2022.