Bantengan

Tetrastigma leucostaphylum (Dennst.) Alston

Vitaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Cissus dioica Roxb. ex DC.

Cissus feminea Roxb.

Tetrastigma lanceolarium Planch.

Habitus

Merambat. Tanaman merambat, liana besar, memanjat menggunakan sulur.

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Daerah Berbatu
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Bantengan adalah tanaman merambat yang sebaran alaminya meliputi negara Bangladesh, Bhutan, India, Nepal, Sri Lanka, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaya, Indonesia (Jawa, Sumatra). Species ini merupakan inang tunggal bagi tanaman parasit dari famili Raffesiaceae. Bagi masyarakat Bangladesh, bantengan merupakan tanaman yang populer dan sangat berharga sebagai obat tradisional. Di mana masyarakat suku Chakma dan Tripura seringkali memanfaatkan tanaman ini terutama bagian daunnya untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya untuk mengobati diare, dan juga telah dimanfaatkan suku Marma untuk mengobati tumor. Sedangkan di Indonesia, terutama suku Mamak di Talang, Bukit Tiga Puluh, Provinsi Riau, daun bantengan juga telah dimanfaatkan untuk menurunkan demam.

Nama Lokal

Areuy ki barera (Sunda), Oyod gepeng (Jawa), Daun jari lima.

Agroekologi

Bantengan dapat ditemukan tumbuh di beberapa habitat jenis, dari hutan sekunder, di tepi hutan primer, tebing berbatu, hutan lebat di batu kapur, tepi sungai, hutan dataran tinggi, hingga hutan dataran rendah di Sumatra.

Morfologi

  • Batang bulat ketika muda, diameter hingga 4 cm, pipih, sulur bercabang dua, berkayu, kasar, lurik, lentisel menonjol, memiliki sulur yang kokoh.
  • Daun majemuk, terdiri dari 3-7 foliolate, bentuk lonjong-lanset, pangkal runcing, ujung daun meruncing, tepi bergerigi, gundul, terdapat 8-10 pasang urat sekunder, vena halus (tidak mencolok), daun berlawanan, sedikit bersayap di permukaan bawah, berwarna hijau.
  • Bunga berbulu, memiliki kelopak berjumlah 4. Helai mahkota berjumlah 4, berwarna hijau hingga hijau keputihan, berbentuk bulat telur, menebal di bagian apikal. Benang sari berjumlah 4, stigma berlobus 4 dan besar, putik memiliki ovarium berbentuk kerucut, tangkai putik (style) pendek, bersilia. Bunga bertangkai pendek hingga 4 cm, berwarna cokelat tua, gabus. Perbungaan berupa cyme (payung) yang tumbuh di ketiak daun.
  • Buah berry berbentuk bulat-bulat telur, berwarna hijau muda atau hijau keputihan ketika muda, berubah menjadi oranye saat matang, diameter 15-20 mm, berdaging, 1-2 biji per buah
  • Biji berbentuk lonjong, cekung pada permukaan, berkerut melintang.

Budidaya

Perbanyakan dilakukan secara generatif menggunakan biji.

Kandungan Bahan Kimia

Steroid, alkaloid, tanin, flavonoid, cardiac glycoside, diterpenes, phytosterol, saponin.

Khasiat

Mengobati diare dan disentri, radang vagina, batuk, bisul, maag, sakit perut, tumor, asam urat, edema, tetanus dan paratifoid (infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella parathyphi), menurunkan demam. Memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi dan antelmintik.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Bisul

  • Siapkan daun segar bantengan secukupnya cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Oles pasta daun pada bisul.

2. Radang vagina

  • Ambil daun segar bantengan secukupnya cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Oles pasta daun pada vagina yang meradang.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Tetrastigma leucostaphylum (Dennst.) Alston. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:870591-1. 08-12-2021.
  2. Flower of India. Indian Chestnut Vine. https://www.flowersofindia.net/catalog/slides/Indian%20Chestnut%20Vine.html. 08-12-2021.
  3. Flora of Singapore. 2010. Tetrastigma leucostaphylum. https://floraofsingapore.wordpress.com/2010/08/07/tetrastigma-leucostaphylum/. 08-12-2021.
  4. RAHAYU Y., CHIKMAWATI T. & WIDJAJA E. A. 2018. Studi tatanama Terastigma leucostaphylum dan Tetrastigma rafflesiae (Vitaceae): dua tumbuhan inang Rafflesia di Sumatera. Reinwardtia 17(1): 59-66.
  5. Rudra S. et.al. 2020. Evaluation of Various Solvent Extracts of Tetrastigma leucostaphylum (Dennst.) Alston Leaves, a Bangladeshi Traditional Medicine Used for the Treatment of Diarrhea. Molecules, 25: 4994. doi:10.3390/molecules25214994.
  6. Rudra S. et.al. 2020. Biological investigations of the methanol extract of Tetrastigma leucostaphyllum (Dennst.) Alston ex Mabb. (Vitaceae): In vivo and in vitro approach. Journal of Advanced Biotechnology and Experimental Therapeutics, 3(3): 216-224.
  7. PROSEA. Tetrastigma leucostaphylum. https://www.prota4u.org/prosea/view.aspx?id=2939. 08-12-2021.