Pohon Bodhi

Ficus religiosa L.

Moraceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Ficus caudata Stokes

Ficus peepul Griff.

Urostigma religiosum (L.) Gasp.

Habitus

Pohon. Pohon, tahunan, tumbuh tinggi hingga mencapai 15 - 30 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Kulit Batang
  • Akar
  • Getah

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan
  • Pinggir Jalan
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Pohon bodhi merupakan salah satu pohon tertua yang berasal dari Indo-Cina dan anak benua India dari kaki pegunungan Himalaya ke China Selatan (Yunnan), Vietnam dan Thailand Utara, dan saat ini banyak dibudidayakan di wilayah Malesia tetapi juga Timur Tengah, Afrika Utara, dan Amerika Serikat. Pohon ini telah dibudidayakan di daerah tropis dunia, terutama sebagai tanaman hias dengan berbagai kegunaan. Di Timur Tengah, spesies ini ditanam sebagai pohon pinggir jalan dan dianggap keramat atau suci oleh umat Hindu dan Budha, dan biasanya ditanam umat Hindu di dekat kuil. Dikatakan bahwa Buddha duduk di bawah pohon ini ketika ia mencapai Realisasi dan Wisnu sang Penghancur lahir di antara cabang-cabangnya. Pohon ini memiliki batang kayu yang berkualitas rendah dan dapat digunakan untuk membuat kotak kemasan dan korek api, serta bahan untuk membuat sendok yang digunakan dalam ritual dan api kurban oleh umat Hindu. Bagian kulit kayu mengandung tanin yang dapat digunakan untuk mencokelatkan kulit dan mewarnai kain, serta seratnya digunakan sebagai bahan untuk membuat kertas. Lateks yang diperoleh dari tanaman digunakan untuk membuat pernis. Selain itu, secara tradisional pohon bodhi telah digunakan di seluruh Asia Selatan sebagai tanaman obat yang dipercaya mampu mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Diantaranya, dalam pengobatan tradisional Ayurveda, pohon bodhi digunakan untuk pengobatan tukak lambung.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Pohon bodhi dapat ditemukan tumbuh di daerah tropis dan subtropis pada ketinggian hingga 1.520 m dpl. Tanaman ini toleran terhadap berbagai zona iklim dan jenis tanah, dilaporkan bahwa tanaman ini dapat hidup hingga lebih dari 3000 tahun. Di Paraguay, spesies ini hidup di hutan dengan ketinggian lebih rendah dan di China spesies ini dilaporkan tumbuh pada ketinggian 400-700 m dpl. Di India, baik tumbuh liar dan dibudidayakan hingga 1.500 m dpl. Tumbuh paling baik di daerah di mana suhu tahunan rata-rata berada dalam kisaran 16 - 35 °C, dan curah hujan tahunan rata-rata berada dalam kisaran 500 - 5.000 mm. Spesies ini lebih menyukai posisi di bawah sinar matahari penuh tetapi juga berhasil dalam naungan parsial, dengan kondisi tanah lembap. Mampu tumbuh di berbagai jenis tanah tetapi lebih menyukai tanah lempung berpasir aluvial yang dalam dengan drainase yang baik. Tanaman ini juga ditemukan di tanah dangkal termasuk celah-celah batu.

Morfologi

  • Batang memiliki permukaan kulit pecah-pecah, abu-abu.
  • Daun berseling, bertangkai panjang, bulat telur atau berbentuk hati, puncaknya meruncing ke ujung seperti ekor. Bilah berwarna hijau tua mengkilat di atas, hijau pucat di bawah, dengan tepi agak bergelombang, memiliki 6-9 pasang urat lateral, gundul (glabrous),
  • Bunga memiliki bunga jantan, betina dan bunga gal pada tanaman yang sama. Bunga jantan sedikit, kelopak memiliki 2-3 lobus, benang sari 1, filamen pendek. Bunga gal (bunga mandul yang membesar) memiliki kelopak berlobus 3-4, ovarium bulat dan halus, stigma membesar dan memiliki 2 lobus. Bunga betina memiliki kelopak berlobus 4 dan berbentuk lanset, ovarium bulat dan halus, stigma sempit.
  • Buah subglobose tertekan, berpasangan, terletak pada ketiak daun, diameter 1,5 cm, gundul (glabrous). Buah berubah menjadi berwarna merah atau ungu saat matang.
  • Biji kecil dan berwarna cokelat.

Budidaya

  • Perbanyakan dapat dilakukan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek).
  • Benih, dapat berkecambah dengan baik pada suhu sekitar 20 °C.
  • Bahan stek diambil sepanjang 4 - 12 cm, diambil dari cabang lateral.

Kandungan Bahan Kimia

ß-sitosteryl, n-octacosanol, methyl oleanolate, lanosterol, stigmasterol, lupeol, fitosterol, asam amino, furanocoumarin, komponen fenolik, senyawa volatil dan metabolit sekunder, n-hexadecanoic acid, 9,12-octadecadienoic acid, 9,12,15-octadecatrienoic acid, butyl 9,12,15-octadecatrienoate, alkaloid, saponin, steroid, tanin, triterpen, flavonoid, dan cardiac glycosides.

Khasiat

Mencegah penyakit gusi, meredakan nyeri sakit gigi, mengobati sembelit, gondongan, bisul, asam urat, demam, luka, disentri, tukak lambung, memar, gonore, kanker, penyakit jantung dan asma, sakit pinggang, penyakit kulit (kurap, kutu air, kudis, dan jamur lainnya), stomatitis, diuresis, meningkatkan kesuburan bagi wanita, mengatasi gangguan perdarahan, meredakan peradangan, obat tetes telinga. Bersifat sebagai penawar racun gigitan hewan berbisa, pencahar, afrodisiak, antibakteri, antiprotozoal, antivirus, antidiare, antidiabetes, dan diuretik.

Simplisia

  • Ambil daun pohon bodhi segar lalu cuci hingga bersih.
  • Keringkan daun di bawah sinar matahari langsung atau menggunakan oven.
  • Setelah daun benar-benar kering, blender halus dan ayak sehingga memperoleh serbuk.
  • Simpan pada wadah yang tertutup baik dan terlindung dari cahaya untuk menjaga mutu simplisia.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mencegah penyakit gusi

  • Cuci bersih akar tanaman bodhi sampai bersih.
  • Kunyah akar untuk mencegah penyakit gusi.

2. Memar

  • Siapkan daun pohon bodhi secukupnya lalu cuci dengan air mengalir sampai bersih.
  • Haluskan daun hingga menjadi pasta.
  • Oleskan pasta daun pada kulit yang memar.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Ficus religiosa L. http://www.plantsoftheworldonline.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:853563-1. 29-10-2021.
  2. Flora Fauna Web. 2021. Ficus religiosa L. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/9/2915. 29-10-2021.
  3. PROSEA. 2016. Ficus religiosa (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/en/Ficus_religiosa_(PROSEA). 29-10-2021.
  4. Stuartxchange. 2019. Philippine Medicinal Plants: Bo tree. http://www.stuartxchange.org/BoTree. 29-10-2021.
  5. CAB International. 2021. Invasive Species Compendium: Ficus religiosa (sacred fig tree). https://www.cabi.org/isc/datasheet/24168#toPictures. 29-10-2021.
  6. Useful Tropical Plants Database. 2021. Ficus religiosa. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Ficus+religiosa. 26-10-2021.