Kembang Sore

Abutilon indicum (L.) Sweet

Malvaceae

Lokasi di taman kami

Gulma

Sinonim

Abutilon albidum (Willd.) Sweet

Abutilon album Hill

Sida asiatica L.

Habitus

Semak. Perdu tahunan, tinggi hingga mencapai 2,5 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Kulit Batang
  • Bunga
  • Akar
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Daerah Semak
  • Padang Rumput
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Kembang sore merupakan gulma yang dilaporkan berasal dari Afrika, Asia, dan Australasia. Tanaman ini memiliki bunga yang akan terbuka pada sore atau malam hari, sehingga bunga ini dikenal dengan nama 'Kembang Sore'. Spesies ini telah digunakan secara luas sebagai tanaman obat tradisional di berbagai negara. Di India, kembang sore merupakan salah satu sumber obat yang digunakan dalam sistem pengobatan Ayurveda untuk mengobati berbagai penyakit. Karena pentingnya tanaman ini di India sebagai tanaman obat, maka banyak penelitian dilakukan untuk menetapkan protokol untuk regenerasi dalam jumlah besar dari kulltur kalus yang berasal dari daun. Di India, tanaman ini digunakan sebagai afrodisiak, juga dilaporkan telah digunakan suku Santals untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya kejang-kejang dan kram. Di Indonesia, rebusan daunnya dioleskan pada tubuh untuk melawan rematik. Sedangkan di Australia, kembang sore digunakan sebagai makanan. Bijinya yang dipanggang dapat dikonsumsi sebagai makanan. Selain itu tanaman ini berpotensi untuk digunakan dalam fitoremediasi tanah yang dapat terkontaminasi logam berat, juga sebagai pestisida nabati dan sumber serat (batang) untuk membuat goni, kertas, dan tali.

Nama Lokal

Belangan sumpa, Barulau (Palembang), Cemplok (Jawa), Jeuleupa (Aceh), Kembang sore kecil (Maluku), Gandera ma cupa (Ternate).

Agroekologi

Kembang sore dapat ditemukan di tepi jalan, semak rendah, sabana, tepi danau, tepi pantai, bukit pasir dan tepi jalan, mulai dari permukaan laut sampai ketinggian sekitar 1.600 m dpl. Tanaman ini biasanya tumbuh pada daerah beriklim tropis dengan suhu hangat. Pertumbuhannya menyukai tempat yang cerah atau teduh separuh hari dengan kondisi tanah yang subur dan berdrainase baik, namun toleran terhadap kondisi kekeringan dan lingkungan salin.

Morfologi

  • Batang tegak, bulat, bercabang banyak, setengah berkayu, berwarna abu-abu, puber seperti beludru, sering diwarnai dengan warna ungu, pangkal batang berkayu.
  • Daun sederhana, berwarna hijau, berbentuk bulat telur-orbicular, pangkal berbentuk hati, tepi bergerigi tidak teratur, ujung daun runcing atau meruncing, letak berseling, kedua sisinya lembut seperti beludru-puber. Tangkai daun 2-4 cm, stipula subulate (berbentuk jarum) dan melengkung ke luar.
  • Bunga soliter, aksila (terletak di ketiak daun). Kelopak berwarna hijau, berbentuk cakram, berbulu pendek dan halus berwarna abu-abu, lobus 5, helai kelopak bulat telur lebar, ujung runcing. Mahkota berwarna kuning, helai mahkota berjumlah 5, berukuran 7-8 mm, berbentuk segitiga-bulat telur, tabung staminal berbulu panjang dan kaku (hirsute) dengan rambut bintang. Bunga terbuka di sore atau malam hari.
  • Buah berbentuk seperti bola yang ditekan, berwarna hijau, sirkular, bagian atasnya rata, ujung runcing, agak berliku-liku, dengan 11-20 karpel memancar, setiap karpel pipih, agak berbentuk seperti perahu. Buahnya hispid, bintang panjang.
  • Biji reniform, jarang berbentuk bintang, puber, berwarna cokelat tua atau hitam.

Budidaya

  • Perbanyakan dilakukan secara generatif (biji) atau vegetatif (stek batang, stek pucuk).
  • Pembungaan tergantung pada suhu dan cahaya, pembungaan terjadi pada suhu 25-30 °C, pada hari berawan bunga membuka pukul 16.00 atau malam.

Kandungan Bahan Kimia

Steroid, sapogenin, saponin, alkaloid, fenol, kumarin, flavonoid, tanin, asparagin, abutilin A, (R)-N-(1'-methoxycarbonyl-2'-phenylethyl)-4-hydroxybenzamide, minyak atsiri (alpha-pinene, caryophyllene oxide, endesmol, farnesol, borenol, geraniol, geranyl acetate, elemene, alpha-cineole), eudesmic acid, ferulic acid, caffeic acid, 2-pentanone,4-hydroxy-4- methyl, 2-Hexanol,2-methyl, 2-pentanol,2,3-dimethyl, m-xylene, p-xylene, o-xylene, c-sitosterol, a-sitosterol, cholest-5-en-3-ol, 4,4-dimethyl-,(3a)-, lupeol, lup-20(29)-en-3-ol,acetate,(3a)-, 9,19-cyclo-9a-lanostane-3a,25-diol, taraxerol, 4 hydroxyphenylacetic acid methyl ester, 5-thio-D-glucose, 5-allylsulfanyl-1-(4-methoxy-phenyl)-1H-tetrazole,E)-10-Heptadecen-8-ynoicacid methyl ester, dan Z-11-hexadecenoic acid.

Khasiat

Mengobati dan membersihkan luka, kejang-kejang, kram, nyeri kolik, spermatorrhoea (ejakulasi yang tidak terkendali), dismenore (nyeri haid), menoragia (haid yang berlebihan), disentri dan sakit perut, menurunkan demam, meredakan radang abses, bisul, radang gusi, sakit gigi, TBC, batuk, bronkitis, sakit telinga, tinnitus (telinga berdenging), sakit badan, wasir, disuria (nyeri saat buang air kecil), melancarkan buang air kecil, mengatasi uretritis (peradangan pada saluran uretra), diabetes, borok kulit, kusta, membantu pembekuan darah, obat penenang, bersifat afrodisiak, pencahar, astringen, imunomodulator, analgesik, antimalaria, antimikroba.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Sakit gigi

  • Ambil daun kembang sore segar secukupnya lalu cuci hingga bersih.
  • Rebus daun hingga mendidih.
  • Saring hasil rebusan.
  • Gunakan sebagai obat kumur untuk menghilangkan rasa sakit gigi.

2. Membersihkan luka

  • Ambil daun kembang sore secukupnya lalu cuci hingga bersih.
  • Rebus hingga mendidih.
  • Biarkan hangat lalu gunakan untuk membersihkan luka.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. 2021. Plants of the World Online: Abutilon indicum (L.) Sweet. http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:1101632-2. 27-09-2021.
  2. CAB International. 2019. Invasive Species Compendium: Abutilon indicum (country mallow). https://www.cabi.org/isc/datasheet/1979#toPictures. 27-09-2021.
  3. Flora Fauna Web. 2019. Abutilon indicum. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/1/5/1582. 27-09-2021.
  4. Stuartxchange. 2016. Philippine Medicinal Plants: Malbas. http://www.stuartxchange.org/Malbas.html. 27-09-2021.
  5. PROSEA. 2016. Abutilon indicum (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/en/Abutilon_indicum_(PROSEA). 27-09-2021.