Adas sowa

Anethum graveolens L.

Apiaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Anethum arvense Salisb

Anethum sowa Roxb. ex Fleming

Angelica graveolen (L.) Steud

Habitus

Herba. Herba semusim tinggi mencapai 1,5 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Adas sowa berasal dari Aljazair, Chad, Siprus, Negara-negara Teluk Iran, Lebanon-Suriah, Libya, Maroko, Oman, Arab Saudi, dan Tunisia. Tanaman ini hadir di Eropa sejak zaman Romawi dan diasumsikan bahwa para biarawan membawa adas sowa ke seluruh Eropa. Sekarang adas sowa dibudidayakan di India, Jerman, Belanda, Polandia, Inggris, dan Amerika. Seluruh bagian tanaman adas sowa dapat digunakan sebagai bumbu dapur atau pelengkap masakan. Adas sowa juga digunakan sebagai obat tradisional dan telah dimanfaatkan dalam Ayurveda (pengobatan tradisional Hindu), Unani (pengobatan tradisional Yunani), dan Sidha (pengobatan tradisional India). Minyak esensialnya dapat digunakan sebagai pewangi sabun.

Nama Lokal

Adas manis, Ender.

Agroekologi

Adas sowa merupakan tanaman musim panas di daerah beriklim sedang sedangkan di daerah tropis tumbuh lebih baik pada ketinggian 200-2.000 m dpl. Menyukai tanah yang gembur dan subur, berdrainase baik, terlindung dari angin, dan mentoleransi pH tanah dalam kisaran 5,3 hingga 7,8. Tanaman akan lebih kokoh di bawah sinar matahari penuh dibandingkan dengan semi-teduh. 

Morfologi

  • Akar tunggang berdiameter hingga 12 mm.
  • Batang subterete, diameter hingga 12 mm, bercabang banyak, sulcate, ruas sering berongga.
  • Daun filiform, membelah menjadi tiga atau empat bagian menyirip, serupa dan lebih lebar dari daun adas.
  • Bunga umbel (perbungaan yang terdiri dari sejumlah tangkai bunga pendek (disebut pedicels) yang menyebar dari titik yang sama, agak seperti rusuk payung). Warna kuning.
  • Buah lonjong, padat, bersayap, lebarnya sekitar 2 cm, dengan tiga tonjolan memanjang di bagian belakang dan tiga garis gelap di permukaan datar.
  • Biji kecil, oval, pipih, memiliki wangi yang menyengat, dan rasa manis yang sedikit pahit.

Budidaya

Adas sowa berkembang biak secara generatif menggunakan biji. Benih berkecambah dalam 2 minggu jika tanahnya hangat.

Kandungan Bahan Kimia

Tanin, terpenoid, saponin, steroid, flavonoid, kardiak glikosida, anthraquinon, kumarin, minyak esensial (carvone, limonene, phellandrene termasuk pinene, diterpene, cineole, myrcene, myristin, apiol).

Khasiat

Mengatasi perut kembung pada anak kecil, kolik, asam lambung, obat batuk, pilek dan flu, menghilangkan bau mulut, memperlancar aliran ASI pada ibu menyusui.

Simplisia

  • Siapkan biji adas sowa, cuci hingga bersih dengan air mengalir lalu tiriskan.
  • Jemur di bawah sinar matahari langsung selama beberapa hari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
  • Simpan simplisia dalam plastik atau wadah yang bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Bau mulut

  • Ambil biji adas lalu cuci hingga bersih dengan air mengalir.
  • Kunyah biji secara langsung dapat membantu mengurangi bau mulut.

2. Memperlancar ASI

  • Siapkan 10 g buah/biji adas kering lalu tumbuk hingga halus dan seduh dengan air panas.
  • Tambahkan madu murni secukupnya.
  • Minum ramuan tanaman adas ini secara teratur 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 3 hari, setelah itu kondisional sesuai kebutuhan. 

Sumber Referensi

  1. Stuartxchange. 2021. Philippine Medicinal Plants: Dill. http://www.stuartxchange.org/Dill. 31-08-2021.
  2. Royal Botanic Gardens. 2017. Plants of the World Online: Anethum graveolens L. http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:837530-1. 31-08-2021.
  3. Useful Tropical Plants. 2021. Anethum graveolens. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Anethum+graveolens. 31-08-2021.
  4. CAB International. 2021. Anethum graveolens (dill). https://www.cabi.org/isc/datasheet/3472. 31-08-2021.