Rumbia

Metroxylon sagu Rottb.

Arecaceae

Lokasi di taman kami

Palem

Sinonim

Metroxylon hermaphroditum Hassk.

Metroxylon inerme (Roxb.) Mart.

Metroxylon laeve (Giseke) Mart.

Habitus

Palem. Palem tahunan, tinggi mencapai 16-20 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Buah
  • Akar
  • Batang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Lahan Basah
  • Hutan

Penyebaran Tanaman

Rumbia merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Tersebar luas ke Melanesia Barat sampai India Timur dan dari Mindanao Utara sampai Pulau Jawa dan Nusa Teng-gara bagian selatan. Sumber lain mengatakan bahwa rumbia berasal dari Papua atau Maluku. Rumbia juga merupakan sumber karbohidrat yang cukup potensial di Indonesia, terutama di wilayah bagian timur Indonesia. Umumnya rumbi dimanfaatkan sebagai bahan makanan, tanaman obat, atap dan dinding rumah, perkakas rumah tangga, dan pucuk daunnya dapat dikonsumsi sebagai sayuran.

Nama Lokal

Dikenal dengan nama lokal Kirai (Sunda), Ambulung kersulu (Jawa), Lapia (Ambon).

Agroekologi

Umumnya, ditemukan di rawa-rawa, tanah gambut, tepian sungai, dekat danau, dan tanah basah. Tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian 700 m dpl, curah hujan 2.500−3.000 mm/th, suhu optimal 24,50−29 ⁰C. Menyukai jenis tanah vulkanik, latosol, andosol, dan podsolik yang kaya bahan organik dengan kisaran pH tanah 5,5-6,5.

Morfologi

  • Batang silinder, besar mengandung pati dan batang tidak bercabang.
  • Daun berbentuk memanjang (lanceolatus) mirip daun kelapa, pelepah daun atau pangkal tangkai daun yang melebar. Pinggir daun tajam dan membalik ke dalam. Daun berwarna hijau kekuning-kuningan.
  • Bunga majemuk, tersusun dalam malai secara rapat, kecil, merah kecoklatan.
  • Buah bersisik, cokelat kekuningan, bulat telur seperti bola gepeng. Buah tua berwarna kuning gading.

Budidaya

  • Perbanyakan generatif (biji) berasal dari buah tua. Setelah disemai, bibit dapat dipindah pada umur 6-12 bulan setelah tanam.
  • Perbanyakan vegetatif, berasal dari anakan yang melekat di pangkal batang induknya.
  • Jarak tanam bujur sangkar 8 x 8 m atau 9 x 9 m populasi optimum 150 pokok/ha.

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid, flavanoid, tanin, fenolik, amilum.

Khasiat

Hipertensi, antibakteri, diare, antioksidan, melancarkan peredaran darah, sakit kepala, mempertahankan immunitas, sakit kepala, mengobati luka bakar, obat limpa, diet.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Puding diet rendah kalori

  • Siapkan 200 g sagu ambon, rendam selama 2 jam, 1 sdt kulit jeruk lemon, 1 putih telur, 600 ml santan, 60 g gula palem, 1 btg serai (memarkan).
  • Saus: 200 g jambu biji merah iris kecil, 2 sdm jahe cincang, 100 ml air matang, 50 g gula pasir.
  • Olesi cetakan dengan minyak sayur. Campur santan, gula, serai, dan kulit jeruk, masak sambil diaduk sampai mengental dan bening. Angkat, keluarkan serai dari sagu.
  • Kocok putih telur hingga kaku, perlahan masukkan pada adonan sagu sambil diaduk rata. Tuang pada cetakan, dan biarkan hingga dingin dan membeku (10-15 potong). Keluarkan dari cetakan. Saus: haluskan jambu dengan blender, masak di atas api kecil bersama jahe, air, dan gula. Sajikan puding bersama saus (jumlah kalori per potong 115 kalori).

2. Luka

  • Ambil daun rumbia secukupnya, cuci hingga bersih.
  • Tumbuk daun hingga halus.
  • Tempelkan pada bagian yang luka.

Sumber Referensi

  1. Tim ide masak. 2011. Resep puding favorit sehat dan lezat dibawah 300 kalori. Gramedia pustaka utama. (Puding Diet Rendah Kalori).
  2. Stuartxchange. Philippine Medicinal Plants. SaguMetroxylon sagu Rottb. http://www.stuartxchange.org/Sagu.html 18-07-2020 (Luka)