Buah Buni

Antidesma bunius (L.) Spreng.

Phyllanthaceae

Lokasi di taman kami

Buah

Sinonim

Sapium crassifolium Elmer

Antidesma andamanicum Hook.f.

Antidesma bunius var. pubescens Petra Hoffm.

Habitus

Pohon. Pohon tahunan, tegak, tinggi mencapai 15-30 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Kulit Batang
  • Buah
  • Akar
  • Batang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pinggir Jalan

Penyebaran Tanaman

Tumbuhan asli Asia Tenggara dan Australia Utara serta tumbuh liar di daerah-daerah basah di Andaman, Assam, Hawaii, India, Indonesia, Thailand, Vietnam. Di Indonesia telah tersebar di Sumatra, Jawa, Maluku, Kalimantan, dan Sulawesi. Tanaman ini banyak digunakan masyarakat sebagai obat tradisional terutama untuk mengobati darah tinggi. Daun mudanya bisa dimakan sebagai lalapan.

Nama Lokal

Huni (Sunda), Wuni (Jawa), Onded, Huni wera (Madura), Katakuti Kutikata (Maluku), Bune (Sulawesi Selatan).

Agroekologi

Tumbuh di daerah tropis dari 0-1.000 m dpl, tanah subur hingga tanah liat berlempung. Di Indonesia umumnya ditanam di bagian timur dengan iklim muson dan bagian barat yang lembap. 

Morfologi

  • Batang lurus, cokelat atau abu-abu, licin, biasanya bercabang di dekat pangkal, bercabang banyak membentuk tajuk rindang.
  • Daun tunggal, hijau gelap, berselang-seling.
  • Bunga kecil, tandan, berbau menyengat, hijau terang (awal) menjadi kemerah-merahan saat mekar, berumah dua (dioesis).
  • Buah berair, berdaging, bulat telur atau bulat, diameter 8-10 mm, merah kekuningan hingga violet kebiruan.

Budidaya

  • Perbanyakan generatif (biji), vegeratif (stek batang, cangkok, menempel, dan menyambung).
  • Cangkok umumnya berakar setelah 95 hari.
  • Penempelan menggunakan tunas agak tua, panjang 3-4 cm, licin dan berwarna hijau, bertangkai daun dan berlentisel.

Kandungan Bahan Kimia

Fenolik (kaempferol, kuersetin, antosianin), polifenol (catechin, epicatechin, rutin dan tran-resveratrol), asam fenolik (gallic, caffeic, ellagic acids).

Khasiat

Antioksidan, antibakteri, sifilis, kurang darah, jantung berdebar, darah tinggi, obat luka, pelancar ASI, antidiabetes, obat hipertensi, anemia, dan gigitan ular.

Simplisia

  • Siapkan buah buni yang sudah matang dan tidak busuk.
  • Cuci buah buni sampai bersih.
  • Keringkan dengan cara dikeringanginkan sampai benar-benar kering. Haluskan hingga menjadi serbuk.
  • Simpan di tempat yang kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Obat luka

  • Siapkan daun buni segar ±10 g, cuci bersih kemudian tumbuk sampai lumat.
  • Tempelkan pada luka lalu balut dengan kain bersih.

2. Darah tinggi

  • Cuci hingga bersih 30 butir buah buni. Kunyah buah hingga halus lalu telan. Kemudian minum 1 cangkir air hangat.
  • Lakukan 2-3 kali sehari.

Sumber Referensi

  1. Lim, T.K. (2012). Edible Medicinal And Non-Medicinal Plants: Volume 4, Fruits. pg220.
  2. Fern, ken. (2019). Useful Tropical Plants. Antidesma bunius. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Antidesma+bunius 30-01-2021.
  3. StuartXchange. (2020). Philippine Medicinal Plants. Bignay. http://www.stuartxchange.com/Bignay 30-01-2021.
  4. Md Shariful Islam. (2018). A review on phytochemical and pharmacological potentials of Antidesma bunius.Journal of Analytical & Pharmaceutical Research. https://medcraveonline.com/JAPLR/a-review-on-phytochemical-and-pharmacological-potentials-of-antidesma-bunius.html. 30-01-2021.
  5. Dalimartha Setiawan, Adrian, Felix. 2013. Ramuan Herbal Tumpas Penyakit. Penebar Swadaya, Jakarta.
  6. Widyaningrum Herlina. 2019. Kitab Tanaman Obat Nusantara, Media Pressindo, Jakarta.