Sambiloto

Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees

Acanthaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Justicia latebrosa Russell ex Wall

Justicia paniculata Burm.f.

Justicia stricta Lam. ex Steud.

Habitus

Herba. Herba semusim, tinggi mencapai 90 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Akar
  • Batang

Syarat Tumbuh

  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan
  • Pinggir Jalan
  • Padang Rumput

Penyebaran Tanaman

Sambiloto berasal dari Asia, tersebar luas dari India ke selatan sampai ke Siam, ke timur sampai Semenanjung Malaya kemudian Jawa. Tanaman yang dikenal memiliki rasa pahit ini merupakan tumbuhan liar yang berkhasiat sebagai obat tradisional dan diyakini mampu mengobati berbagai gangguan kesehatan.

Nama Lokal

Sambilata (Melayu), Ampadu tanah (Sumatera Barat), Kipait, Bidara, Takila (Jawa), Ki oray, Ki peurat, Takilo (Sunda), Pepaitan (Madura).

Agroekologi

Tumbuh baik di dataran rendah hingga 1.200 m dpl, curah hujan 2.000-3.000 mm/th, dan mampu tumbuh hampir pada semua jenis tanah dengan pH tanah 6-7, suhu siang hari rata-rata 20-30 °C, kelembapan 70-90%. Umum dijumpai di pinggiran sawah, kebun atau hutan, dan lebih menyukai tempat teduh.

Morfologi

  • Akar tunggang berwarna putih kecokelatan.
  • Batang berkayu, bulat atau segi empat, hijau monopodial, bercabang banyak.
  • Daun tunggal, letaknya saling berhadapan, permukaan atas dan bawah berwarna hijau gelap.
  • Bunga majemuk dan tumbuhnya dari ketiak daun, berwarna putih keunguan.
  • Buah berbentuk jorong dengan pangkal dan ujung buahnya tajam, bijinya pecah saat matang.

Budidaya

  • Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek).
  • Sebelum disemai, rendam biji selama 24 jam terlebih dahulu dan dikeringkan. Setelah 1 minggu, biji akan berkecambah dan menjadi bibit.

Kandungan Bahan Kimia

Diterpen (andrographolide), flavonoid, tanin, stigmasterol, keton, alkane, laktone, steroid, alkaloid, fenol, catechin, saponin, dan β-sitosterol.

Khasiat

Mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretik), obat sakit perut, kencing manis, obat penyakit tifus, menyembuhkan pilek dan flu, mencegah penyakit jantung dan diabetes, menyembuhkan infeksi, batuk rejan, radang paru, faringitis, mengobati sakit gigi.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Demam tipus

  • Persiapkan 10-15 lembar daun, 2 gelas air, dan 1 sendok teh madu.
  • Rebus daun hingga mendidih hingga tersisa airnya 1 gelas, dinginkan kemudian saring.
  • Tambahkan madu dan minum 3 kali sehari.

2. Menetralkan gula darah

  • Petik 20 lembar daun. Kering anginkan sampai betul-betul kering, giling hingga halus.
  • Seduh 1 sendok makan serbuk dengan segelas air mendidih. Diamkan selama 2 jam, saring.
  • Minum rutin 3 kali sehari.

Sumber Referensi

  1. Chao WW, Kuo YH, Lin BF. 2010. Anti-inflammatory activity of new compounds from Andrographis paniculata by NF-KB transactivation inhibition. J. Agric. Food Chem. 58: 2505-2512.
  2. Hossain MdS, Urbi Z, Sule A, Rahman KMH. 2014. Andrographis paniculata (Burm. f.) Wall. ex Nees: A review of ethnobotany, phytochemistry, and pharmacology. The Scientific World Journal: 1-28
  3. Jarukamjorn K, Nemoto N. 2008. Pharmocological aspects of Andrographis paniculata on health and its major diterpenoid constituent anndrogapholide. J. Health Sci. 54(4): 370-381.
  4. Talei D, Valdiani A, Maziah M, Sagineedu SR, Saad MS. 2013. Analysis of the anticancer phytochemicals in Andrographis paniculata Nees. under salinity stress. Bio. Med. Res. Intl. 1-11.
  5. Santa IGP. 1996. Studi Taksonomi Sambiloto Andrographis paniculata (BURM.F) Nees.
  6. Widyawati T. Aspek Farmakologi Sambiloto (Andrographis paniculata Nees). Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.