Buah Naga
Selenicereus monacanthus (Lem.) D.R.Hunt
Cactaceae
Lokasi di taman kami
Utama



Sinonim
Cereus lemairei Hook.
Cereus monacanthus Lem.
Cereus polyrhizus F.A.C.Weber
Habitus
Sukulen. Sukulen tahunan, epifit, panjang mencapai 10 m.
Bagian Yang Digunakan
Biji
Kulit Batang
Buah
Syarat Tumbuh
Matahari Penuh
Habitat
Daratan
Penyebaran Tanaman
Berasal dari Amerika dan didistribusikan secara luas dari pantai Florida ke Brasil. Vietnam adalah negara pertama yang menjual buah naga ke dalam dunia perdagangan dengan nama buah mutiara naga atau dalam bahasa mereka (Thang Loy). Tanaman buah naga masuk ke Indonesia sekitar tahun 2000, diimpor dari Thailand, kemudian dibudidayakan menjadi tanaman pertanian di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Malang, Mojokerto, Bogor dan Jember.
Nama Lokal
Agroekologi
Tumbuh ideal di dataran rendah (0-350 m dpl), curah hujan 500-2.000 mm/th. Suhu udara ideal antara 26–36°C dan kelembapan antara 70-90%. Menyukai tanah berpasir dengan 20-30% bahan organik, pH tanah 5,5–6,5.
Morfologi
- Akar epifit menempel atau merambat pada tanaman lain.
- Batang berbentuk segitiga (penampang melintang), memanjang maksimum mencapai 9 m, berwarna hijau, berduri.
- Bunga terletak di sulur batang, berbentuk terompet dan berwarna putih.
- Buah berdaging serat halus, berwarna merah, banyak biji-biji hitam berukuran kecil, tekstur lunak, rasa manis dan sedikit masam.
Budidaya
Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek batang/sulur) dengan cara memotong sulur-sulur tua (minimal berumur 2 tahun) dan produktif. Sulur dipotong sepanjang 30-35 cm, bagian ujung bawah stek dibuat meruncing. Stek dikeringanginkan selama 2–3 minggu untuk mengeringkan luka bekas potongan dan langsung ditanam ke lahan.
Kandungan Bahan Kimia
Flavonoid, thiamin, niacin, pyridoxine, cobalamin, phenolic, betacyanins, polyphenol, carotene, phosphorus, phytoalbumin.
Khasiat
Antidiabetes, antioksidan, antitumor, mengatasi darah tinggi, menghaluskan kulit, memperbaiki penglihatan mata, meningkatkan fungsi jantung.
Simplisia
Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek batang/sulur) dengan cara memotong sulur-sulur tua (minimal berumur 2 tahun) dan produktif. Sulur dipotong sepanjang 30-35 cm, bagian ujung bawah stek dibuat meruncing. Stek dikeringanginkan selama 2–3 minggu untuk mengeringkan luka bekas potongan dan langsung ditanam ke lahan.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional

Diabetes
- Ambil 100 g buah naga, 1 buah pisang ambon, ¼ buah jeruk nipis (ambil airnya), air secukupnya, es batu secukupnya (optional).
- Masukkan buah naga, pisang dan air ke blender lalu haluskan. Tuang jus ke gelas saji tambahkan jeruk nipis. Aduk rata.
Sumber Referensi
- CABI. (No date). Invasive Species Compendium. Hylocereus undatus (dragon fruit). cabi.org/isc/datasheet/27317. 11-02-2021.
- Hindawi. (2020). Hylocereus polyrhizus. https://www.hindawi.com/journals/ecam/2020/7520736/ 19-04-2021
- Hitendraprasad, P.P., Hegde, K., & Shabaraya, A.R. (2020). Hylocereus undatus (Dragon Fruit): A Brief Review. International Journal Pharm. Science Rev. Res. 60(1): 55-57.
- Lim, T.K. (2012). Edible Medicinal And Non Medicinal Plants - Fruits Vol. 1: 650-655. Springer.
- MC Jeronimo, JVC. Orine, MRC. Novaes. (2016). Nutritional pharmacological and toxicological characteristics of pitaya (Hylocereus undatus). African Journal of Pharmacy and Pharmacology.
- Science Direct. (2016). Hylocereus polyrhizus. https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/hylocereus-polyrhizus 19-04-2021