Lengkuas Malaka

Alpinia malaccensis (Burm.f.) Roscoe

Zingiberaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Maranta malaccensis Burm.f.

Buekia malaccensis (Burm.f.) Raeusch.

Catimbium malaccense (Burm.f.) Holtum

Habitus

Herba. Herba tahunan, tinggi mencapai 2-4 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Bunga
  • Buah
  • Rimpang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan

Penyebaran Tanaman

Tanaman ini berasal dari India lalu menyebar ke Malaysia, Indonesia, Filipina, hingga China. Di Indonesia, tanaman ini banyak dibudidayakan di Jawa dan Maluku. Tanaman ini didapatkan oleh Tim Socfindo Conservation di daerah Seunagan, Kab. Nagan Raya. Lengkuas malaka memiliki fungsi sebagai tanaman obat dan rimpangnya dapat digunakan sebagai bumbu atau rempah.

Nama Lokal

Bunglai laki-laki, Bolang, Kepolang (Melayu), Saya (Aceh), Siga (Palembang), Kamijara (Jawa), Laja gowah (Sunda), Langkuas malaka (Maluku), Susuk (Lampung).

Agroekologi

Tumbuh liar secara rapat dan merumpun di hutan jati, bambu, dan belukar. Tumbuh dengan baik di tempat yang teduh pada ketinggian sampai 1.500 m dpl. Curah hujan tahunan rata-rata 800-4.000 mm/th. Suhu minimal 2 ºC.

Morfologi

  • Akar serabut berwarna cokelat.
  • Rimpang bentuk silindris, berwarna cokelat agak kemerahan atau kuning kehijauan pucat, warna daging bagian dalam putih.
  • Batang semu, warna hijau muda.
  • Daun berbentuk lanset sempit, berukuran 40-90 cm x 7-20 cm, tunggal, dan berwarna hijau. Ujung daun meruncing, tepi daun rata, pertulangan daun menyirip. Panjang tangkai daun 3-7 cm.
  • Bunga putih, majemuk, muncul di ujung batang, berbentuk tandan. Mahkota bunga berbentuk tabung putih, bagian ujungnya berwarna merah atau merah jingga ketika mekar.
  • Buah bentuk buni, bulat, keras, berbulu, berwarna hijau ketika muda dan menjadi jingga ketika tua.
  • Biji banyak, kecil, lonjong, berwarna hitam.

Budidaya

Perbanyakan dilakukan dengan biji, pemisahan anakan pada rimpang.

Kandungan Bahan Kimia

Sesquiterpene, essential oil, camphor, sabinene, linalool, fenchyl acetate, citronellol, decanoic acid, β-farnesol, α-farnesol, myristic acid, palmitic acid, alkaloid, flavonoid, steroid, tanin, saponin, glikosida.

Khasiat

Mengobati luka, bisul, melepuh, demam, mual dan muntah, menjaga kesehatan gusi dan gigi, mengatasi sakit tenggorokan, mengobati sakit perut, obat kuat.

Simplisia

  • Bersihkan rimpang dari kotoran yang menempel, kemudian cuci hingga bersih dan ditiriskan.
  • Timbang bahan lalu rajang tipis-tipis.
  • Susun umbi di atas wadah dan kering anginkan selama 7 hari hingga kadar air 10%.
  • Setelah kering, kemas dalam plastik dan vakum.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

Mengatasi sakit perut

  • Ambil 10 g rimpang.
  • Cuci hingga bersih.
  • Parut rimpang, tambahkan 1⁄2 gelas air matang kemudian saring.
  • Minum hasil saringan sekaligus.

Sumber Referensi

  1. https://abuanjeli.wordpress.com/2010/08/31/a037/ akses 31-08-2020 (Mengatasi Sakit Perut)