Paria Gunung

Cardiospermum halicacabum L.

Sapindaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Cardiospermum acuminatum Miq.

Cardiospermum glabrum Schumach. & Thonn.

Cardiospermum inflatum Salisb.

Habitus

Merambat. Tanaman merambat semusim atau tahunan tinggi mencapai 3 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Buah
  • Akar
  • Batang
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Curah Hujan Tinggi

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Padang Rumput

Penyebaran Tanaman

Paria gunung berasal dari India Barat yang tersebar secara luas di daerah tropis dan subtropis Afrika, Amerika, dan Asia. Tanaman ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Ayurveda. Dipercaya mampu mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Daun mudanya dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Tanaman ini terkadang juga ditanam sebagai tanaman hias.

Nama Lokal

Ketipes, Parenan, Pulungan (Jawa), Cenet areuy (Sunda) dan Pepare kurung (Jakarta).

Agroekologi

Tanaman ini tumbuh liar di lapangan rumput, tepi jalan, hutan, dan ladang. Pada tempat kering yang terkena sinar matahari penuh. Tanaman ini tumbuh pada ketinggian 700 m dpl, dengan suhu tahunan 18-20 °C, dan curah hujan tahunan 450-900 mm/th.

Morfologi

  • Batang berlekuk 5, ramping, tidak berbulu.
  • Daun majemuk, menjari, letak berseling. Anak daun terdiri dari 3 bagian, melengkung tajam. Tepi bergerigi, berwarna hijau.
  • Bunga kecil, putih, berkumpul dalam karangan bunga, keluar dari ketiak daun.
  • Buah berupa selaput, menggelembung bersegi tiga, berwarna hijau, berbulu halus.
  • Biji bulat, berwarna hitam, di bagian tengah terdapat corak putih, mengkilap, berdiameter ≤ 5 mm.

Budidaya

  • Perbanyakan tanaman secara vegetatif (stek batang) dan generatif (biji).
  • Benih berkecambah pada suhu 15-40 °C.

Kandungan Bahan Kimia

Saponin, tanin, asam amino, apigenin, protocatechuic acid, protocatechualdehyde, hentriacontanol, calycosin, rutin, quercetin, fenolik, aliphatic ester, flavonoid, benzene acetic acid, caryophyllene, phytol, neophytadiene.

Khasiat

Menghilangkan pembekuan darah dan bengkak, membersihkan darah, menetralkan panas dan racun, antiradang, mengobati diare, sembelit, disentri, menormalkan siklus haid, menyembuhkan hepatitis, tapal pasca melahirkan.

Simplisia

  • Siapkan seluruh bagian tanaman paria gunung.
  • Cuci bersih dengan air yang mengalir.
  • Kering anginkan bahan atau dapat menggunakan oven bersuhu 40 °C sampai kadar air 10%.
  • Simpan ke dalam wadah bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Hepatitis

  • Paria gunung segar sebanyak 30-60 g atau kering sebanyak 10-15 g dicuci dan dipotong seperlunya.
  • Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 11⁄2 gelas air, saring ramuan dan dinginkan.
  • Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.

2. Tapal perut pasca melahirkan

  • Siapkan daun paria gunung secukupnya.
  • Giling daun hingga menjadi lumat.
  • Tempelkan pada perut untuk mengeluarkan sisa darah kotor pada wanita setelah melahirkan.

Sumber Referensi

  1. Chen J, 2013. Study on chemical constituent of Cardiospermum halicacabum. www.ncbi.nlm.nih.gov 06-05- 2020.
  2. Plants for A Future. Cardiospermum halicacabum. https://pfaf.org/user/Plant.aspx?LatinName=Cardiospermum+halicacabum 12-06-2020
  3. Dalimartha Setiawan. 2006. Ramuan tradisional untuk pengobatan penyakit Hepatitis. Penebar Swadaya, Jakarta
  4. HealtsBenefitsTimes. https://www.healthbenefitstimes.com/balloon-vine/ 26-06-2020
  5. National Parks. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/1/3/1362 18-01-2021