Sawo Manila
Manilkara zapota (L.) P.Royen
Sapotaceae
Lokasi di taman kami
Buah



Sinonim
Achradelpha mammosa (L.) O.F.Cook
Achras breviloba (Gilly) Lundell
Achras calderonii (Gilly) Lundell
Habitus
Pohon. Pohon tahunan, tinggi mencapai 5-20 m
Bagian Yang Digunakan
Daun
Biji
Kulit Batang
Buah
Lateks
Batang
Syarat Tumbuh
Matahari Penuh
Tahan Kekeringan
Habitat
Hutan
Pesisir
Penyebaran Tanaman
Berasal dari Amerika tropis seperti Guatemala, Meksiko dan Hindia Barat. Penyebarannya meluas dari Meksiko ke Filipina dan kemungkinan dari sana menyebar ke Asia Tenggara. Koleksi plasma nuftah sawo manila terdapat di Los Banos (Filipina), Queensland (Australia), India, Kuba, Brazil, Kosta Rika, Florida, Hawai (Amerika Serikat).
Nama Lokal
Sawo, Sauh manila, Ciku.
Agroekologi
Banyak ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 2.500 m dpl, beriklim basah sampai kering antara 1.250-2.500 mm/th. Mampu beradaptasi pada berbagai suhu antara 22-32°C, cukup mendapat sinar matahari, toleran terhadap naungan. Menyukai tanah lempung berpasir, berdrainase baik, dengan pH 6-7.
Morfologi
- Batang tekstur kasar, keabu-abuan hingga cokelat tua, mengandung getah lateks.
- Daun tunggal, berwarna hijau.
- Bunga muncul di ketiak daun, menggantung, berbulu cokelat di permukaan luar. Setiap tandan berjumlah enam.
- Buah bulat telur hingga jorong. Buah muda berkulit cokelat tua, bersisik, daging buah bergetah. Buah tua berwarna cokelat muda, permukaan halus, daging buah cokelat muda.
- Biji hitam kecokelatan, bentuknya lonjong pipih dan mengkilap.
Budidaya
- Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (cangkok batang atau ranting).
- Biji: biji dicuci bersih, jemur selama 12 jam lalu simpan selama 2 minggu sebelum disemai. Setelah kira-kira 2 minggu tunas akan tumbuh. Bibit umur 4-6 bulan, dapat dipindah tanam ke lapang.
- Cangkok: Pilih batang umur 4-6 bulan.
- Pemanenan buah umumnya setelah tanaman berumur 1-2 tahun.
Kandungan Bahan Kimia
Tanin, flavonoid, asam folat, kalium, fosfor, saponin, asam phenolat, asam hydroxybenzoic, flavanol.
Khasiat
Memperlancar percernaan dan mengobati sembelit,sariawan, peradangan, diare, menjaga sistem kekebalan, meningkatkan energi, menyuplai asupan cairan tubuh, antikanker, menyehatkan mata, memperkuat tulang, mengurangi resiko kerusakan pembuluh darah.
Simplisia
- Sortasi basah dan cuci bersih buah sawo manila dengan air mengalir. Potong tipistipis untuk memudahkan pengeringan.
- Keringkan di rak pengering. Setelah kering kemudian sortasi kering dari bahan lain yang tidak diinginkan.
- Haluskan bahan menggunakan blender hingga menjadi serbuk.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional

1. Diare
- Tampung getah buah muda. Ambil 15 tetes getah buah lalu seduh dengan ½ gelas air matang panas.
- Minum ramuan sekaligus.

2. Mengobati luka dari gigitan hewan berbisa atau sengatan
- Kumpulkan biji sawo manila secukupnya.
- Biji tersebut ditumbuk hingga lumat.
- Tempelkan pada bagian yang sakit.
Sumber Referensi
- Ma J, Luo XD, Protiva P, Yang H, Ma C, Basile MJ, Weinstein IB, Kennelly EJ. 2003. Bioactive Novel Polyphenols from the Fruit of Manilkara zapota (Sapodilla). J. Nat. Prod. 66(7): 983-986.
- Pientaweeratch S, Panapisal V, Tansirikongkol A. 2016. Antioxidant, anti-collagenase and anti-elastase activities of Phyllanthus emblica, Manilkara zapota and silymarin: an in vitro comparative study for anti-aging applications. J. Pharm. Biol. 54(9): 1865-1872.
- Pravin, KP, Shashikant DC. 2019. Manilkara zapota (L.) Royen fruit peel: a phytochemical and pharmacological review. Sys. Rev. Pharm. 10(1): 11-14.
- Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. 2001. Inventaris tanaman obat indonesia (I) jilid 2; Diare. DEPKES.
- Sapodilla Facts; mengobati luka dari gigitan hewan berbisa atau sengatan serangga. https://www.healthbenefitstimes.com/sapodilla-facts/ 15-08-2020
- National Parks. Flora & Fauna Web. Manilkara zapota. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/3/0/3014 25-01-2021