Okra

Abelmoschus esculentus (L.) Moench

Malvaceae

Lokasi di taman kami

Sayuran

Sinonim

Abelmoschus bammia Webb

Abelmoschus longifolius (Willd.) Kostel.

Abelmoschus officinalis (DC.) Endl.

Habitus

Herba. Herba tegak semusim, tinggi mencapai 1,8 m 

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Bunga
  • Buah
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Okra diduga berasal dari Ethiopia, Sudan dan negara-negara Afrika Timur Laut. Kini, telah tersebar di daerah tropik maupun subtropik. Negara India, Afrika Barat dan Amerika Latin adalah pusat penanaman okra. Okra mengandung polifenol tinggi, berfungi meminimalisir timbulnya berbagai penyakit kronis seperti aterosklerosis, stroke, kanker, gangguan kardiovaskular, juga disfungsi pada otak. Buah okra, biasa dimanfaatkan sebagai sayuran, juga dimanfaatkan sebagai tanaman biofarma yang bermanfaat bagi kesehatan serta serat batangnya dimanfaatkan untuk membuat rami, kertas, dan tekstil.

Nama Lokal

 Kacang bindi, Okro, Gumbo (Jateng), Termemes (Jogja), Kopi londo (Jawa).

Agroekologi

Tumbuh baik di daerah tropis lembap di dataran rendah dengan suhu 20-30 °C, pH 6-6,7, menyukai tanah yang kaya humus. Tanaman ini toleran terhadap curah hujan yang bervariasi.
 

Morfologi

  • Akar tunggang yang dalam.
  • Batang tegak, bulat, berair (sukulen), berbulu halus, memiliki sedikit percabangan.
  • Daun tersusun spiral, panjang tangkai hingga 50 cm, daun penumpu membentang hingga 2 cm, dan sering terbelah hingga pangkalnya.
  • Bunga tunggal, berbentuk kapsul silindris hingga piramid, muncul dari ketiak daun atau dalam tandan semu, kuning, dan bagian tengah berwarna ungu gelap.
  • Buah muda warna hijau, ungu kehijauan, atau ungu, ketika matang berwarna kecokelatan.
  • Biji bulat, berwarna kehitaman, dan memiliki diameter 3-6 mm. 

Budidaya

  • Perbanyakan dengan biji. Biji diambil dari buah tua, lalu disemai di dalam polybag 2-3 benih.
  • Setelah tinggi tanaman mencapai 15-20 cm, bibit dipindahkan ke lahan tanam.

Kandungan Bahan Kimia

Tanin, steroid, flavonoid, saponin, alkaloid, anthrakuinon, fenol, terpenoid, kardiak glikosida, resin, asam palmitik, asam stearik, asam oleik, asam linoleik.

Khasiat

Mengobati luka, bisul, sifilis, penyakit jantung dan gangguan neurologis, meringankan wasir, mengontrol kadar gula darah, memiliki aktivitas antioksidan, diuretik, antikanker, mengatasi ketombe, penghilang rasa sakit.
 

Simplisia

  • Siapkan biji segar dari buah okra yang sudah tua. Cuci bersih dengan air mengalir, tiriskan.
  • Keringkan biji okra menggunakan oven pada suhu 60 °C, selama 72 jam.
  • Haluskan simplisia hingga berbentuk serbuk.
  • Simpan di wadah/plastik yang kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mengontrol kadar gula darah pada diabetes

  • Dua buah okra potong kedua ujungnya. Getah okra akan keluar, jangan dicuci. Rendam okra dalam segelas air, diamkan semalaman. Jangan lupa tutup gelasnya.
  • Pada pagi hari ambil okra dari dalam air dan minum airnya.
  • Getah okra tersebut dapat menurunkan kadar gula darah.

2. Menyembuhkan luka

  • Siapkan akar dan daun secukupnya.      
  • Bersihkan dari kotoran yang menempel dengan mencuci di air mengalir.
  • Haluskan kedua bahan hingga lumat dan tempelkan pada bagian yang luka.

Sumber Referensi

  1. Ayushi T, Prachee D,Gupta SK, Geeta W. 2016. Screened Phytochemicals of A. esculentus Leaves and their Therapeutic Role as an Antioxidant. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research 8(9): 1509-1515
  2. Puri V, Sindhu RK. 2016. Phytochemical, Nutritional and Pharmacological evidences for Abelmoschus esculentus (L.). The Journal of Phytopharmacology 5(6): 238-241.
  3. Prosea. 2016. Abelmoschus esculentus. https://uses.plantnet-project.org/en/Abelmoschus_esculentus_(PROSEA) 12-06-2020