Jengkol

Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen

Fabaceae

Lokasi di taman kami

Buah

Sinonim

Albizia jiringa (Jack) Kurz

Feuilleea jiringa (Jack) Kuntze

Inga attenuata Graham

Habitus

Pohon. Pohon tahunan, tinggi mencapai 10-26 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Kulit Batang
  • Kulit Buah

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan

Penyebaran Tanaman

Jengkol merupakan tanaman asli Indonesia, berupa pohon tropis yang mudah ditemui di hutan-hutan di Indonesia seperti di Sumatra, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Tanaman ini memiliki manfaat sebagai tanaman obat, bahan makanan, dan tanaman yang digunakan untuk konservasi air.

Nama Lokal

Blandingan (Bali), Jaring (Sumatra), Jarieng (Minangkabau), Jengkol (Sunda), Lubi (Sulawesi Utara).

Agroekologi

Tumbuh dengan baik di dataran rendah dan dataran tinggi hingga ketinggian 1.600 m dpl, curah hujan 2.000-3.000 mm/th, pH 5,5-6,5, dan suhu 20-30 °C. Menyukai kondisi sinar matahari penuh dan pasokan air yang cukup untuk menunjang pertumbuhan.

Morfologi

  • Akar tunggang, berwarna cokelat.
  • Batang tegak, bulat, berkayu, percabangan simpodial, berwarna cokelat.
  • Daun hijau tua, majemuk, anak daun berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip.
  • Bunga majemuk, bentuk tandan, di ujung batang dan ketiak daun, kelopak bentuk mangkok, benang sari dan putik berwarna kuning, mahkota lonjong putih kekuningan.
  • Buah bulat pipih, warna cokelat kehitaman.
  • Biji bulat pipih, berkeping dua, kekuningan.

Budidaya

  • Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (okulasi).
  • Bibit berasal dari biji yang sudah tua dan jatuh dengan sendirinya. Setelah penanaman selama 2 minggu, biji akan mengeluarkan akar dan tunas.

Kandungan Bahan Kimia

Terpenoid, asam fenolat (methyl gallate), asam jenkolat, sulfur, flavonoid, polifenol, lektin, tanin, saponin.

Khasiat

Menurunkan demam dan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung dan stamina, mengontrol kadar gula darah, menangkal anemia, obat disentri, kudis dan bisul, antioksidan, antimikroba, antibakteri.

Simplisia

  • Siapkan kulit jengkol kemudian cuci menggunakan air bersih mengalir.
  • Kering anginkan atau menggunakan oven dengan suhu 40 °C. Haluskan bahan hingga menjadi serbuk.
  • Kemas dalam plastik atau wadah kedap udara, lalu simpan pada suhu ruang.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

Kudis dan bisul

  • Siapkan 10 g daun kering jengkol, 2 gelas air matang.
  • Bakar daun dalam wadah kemudian seduh abunya dengan air, saring.
  • Hasil saringan di gunakan untuk mencuci bagian tubuh yang sakit.

Sumber Referensi

  1. Health Benefit Times. (No date). Health benefits of Ngapi Nuts. https://www.healthbenefitstimes.com/ngapi-nuts/. 02-11-2020.
  2. Lim, T.K. (2012). Edible Medicinal And Non-Medicinal Plants: Volume 2, Fruits. 544.
  3. PFAF. (No date). Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen. https://pfaf.org/user/Plant.aspx?LatinName=Archidendron+jiringa. 02-12-2020.
  4. Fern, Ken. (2014). Useful Tropical Plants. Archidendron jiringa. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Archidendron+jiringa 09-07-2020.
  5. Bunawan H, Dusik L, Bunawan SN, Amin NM. 2013. Botany, Traditional Uses, Phytochemistry and Pharmacology of Archidendron jiringa: A Review. Global J. Pharmacol. 7(4): 474-478.
  6. Charungchitraka S, Petsomab A, Sangvanichab P, Karnchanata A. 2011. Antifungal and antibacterial activities of lectin from the seeds of Archidendron jiringa Nielsen. Food Chem. 126(3): 1025-1032.
  7. Cholisoh Z, Utami W. 2008. Aktivitas Penangkap Radikal Ekstrak Ethanol 70% Biji jengkol (Archidendron jiringa). Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  8. Roswaty a. 2013. All about jengkol & petai. Gramedia Pustaka Utama.