Jeruk Nipis

Citrus x aurantiifolia (Christm.) Swingle

Rutaceae

Lokasi di taman kami

Buah

Sinonim

Citrus amblycarpa (Hassk.) Ochse

Citrus × excelsa Wester

Citrus × javanica Blume

Habitus

Semak. Perdu tahunan, tinggi mencapai 6 m 

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Buah
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Tersebar di Asia dan Amerika Tengah. Penyebarannya mulai dari India Utara yang berbatasan dengan Myanmar atau Malaysia bagian utara. Jeruk nipis merupakan salah satu tanaman yang digunakan masyarakat sebagai bumbu masak dan obat secara tradisional. Mempunyai kandungan vitamin C sangat tinggi, mampu memenuhi 50% kebutuhan harian tubuh.

Nama Lokal

Kelangsa (Aceh), Jeruk pecel (Jawa), Jeruk alit (Nusa Tenggara), Lemo (Bali), Dongaceta (Bima), Mudutelong (Flores).

Agroekologi

Tumbuh di dataran rendah hingga 2.200 m dpl, beriklim kering (2-4 bulan atau 4-6 bulan kering). Menyukai tanah dengan pH 6-6,5, curah hujan optimal 700-1.000 mm/th, serta pengairan yang baik. Suhu optimal 25-30 °C dengan rata-rata kelembapan berkisar 50-85% dan mendapat sinar matahari langsung.

Morfologi

  • Akar tunggang panjangnya dapat mencapai 4 m jika tanahnya subur.
  • Batang bercabang banyak, berduri tajam dan pendek.
  • Daun majemuk, berbentuk elips, pangkal membulat, ujung tumpul, tepi beringgit.
  • Bunga majemuk, muncul dari ketiak daun, berukuran kecil, putih, dan berbau harum.
  • Buah bulat sampai bulat telur, hijau sampai kuning, berkulit buah tipis, berdaging agak tebal, bagian dalam tidak berserabut, memiliki rasa asam.

Budidaya

Perbanyakan dengan biji (dikeringanginkan 2-3 hari, disemai), cangkok (kulit cabang dibuang sepanjang 5-10 cm, kambium dikikis, biarkan 1 hari, lalu diberi tanah, ditutup sabut/plastik lalu diikat), atau dengan menempel (okulasi).

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid, tanin, saponin, steroid, cardiac glycosides, limonene, linalool, α-pinene, β-pinene, linalyl acetate, flavonoid (apigenin, rutin, quercetin, kaempferol).

Khasiat

Antibakteri, antioksidan, antimikroba, antivirus, antiseptik, antijamur, anticacing, meluruhkan kencing, sakit kepala, artritis (radang sendi), mengatasi gangguan perut, melancarkan pencernaan, mengurangi asam lambung, flu dan batuk, radang tenggorokan, menambah nafsu makan, mengatasi asam urat, meningkatkan sistem imun, dan menetralkan kadar pH dalam tubuh.

Simplisia

Informasi belum tersedia.

 

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Radang tenggorokan

  • Siapkan bahan : 1 sdt kunyit bubuk, seujung sdt lada bubuk, 1 buah jeruk nipis dan 1 sdm madu.
  • Seduh kunyit dan lada tambahkan perasan jeruk nipis ke dalam 300 ml air hangat, beri madu.
  • Minum hangat ramuan.

2. Mengurangi asam lambung

  • Siapkan 1 buah jeruk nipis kemudian peras jeruk tersebut.
  • Tambahkan 200 ml air hangat, aduk hingga tercampur rata.      
  • Minum setiap pagi hari pada saat bangun tidur sebelum mengkonsumsi makanan/minuman apapun.
  • Minum secara rutin.

Sumber Referensi

  1. CABI. (2019). Invasive Species Compendium. Citrus aurantiifolia (lime). https://www.cabi.org/isc/datasheet/13438. 11-08-2020
  2. Fern, Ken, (2014). Useful Tropical Plants. Citrus aurantiifolia. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Citrus+aurantiifolia. 11-08-2020
  3. PFAF. (No date). Citrus aurantiifolia. https://pfaf.org/user/Plant.aspx?LatinName=Citrus+aurantiifolia. 11-08-2020
  4. Stuart Xchange. (2016). Philippine Medicinal Plants: Dayap. http://www.stuartxchange.org/Dayap. 11-08-2020
  5. AKK. 2004. Budidaya Tanaman Jeruk. Kanisius, Yogyakarta
  6. Arham Z, Ahmad U, Soeroso. 2004. Evaluasi Mutu jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)
  7. Abdallah EM. 2016. Preliminary phytochemical and antibacterial screening of methanolic leaf extract of Citrus aurantifolia. Pharm. Biotechnol. Curr. Res. 1(1): 2-6.
  8. Akinnibosun F, Edionwe OO. 2015. Evaluation of the phytochemical and antimicrobial potential of the leaf extracts of Bryophyllum pinnatum L. and Citrus aurantifolia Sw. and their synergy. J. Appl. Sci. environ. Manage 19(4): 611-619
  9. Enejoh SO, Ogunyemi IO, Bala MS, Oruene IS, Suleiman MM, Ambali SF. 2015. Ethnomedical importance of Citrus Aurantifolia (Christm) Swingle. The Pharma Innov. J. 4(8): 01-06.
  10. Hariana Arief. 2006. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya, Jakarta.
  11. Loizzo MR, Tundis R, Bonesi M, Menichini F, Luca DD, Colica C, Menichinia F. 2012. Evaluation of Citrus aurantifolia peel and leaves extracts for their chemical composition, antioxidant and anti-cholinesterase activities. J. Sci. Food Agric. 92(15): 2960-2967.
  12. Tundis R, Loizzo MR, Bonesi M, Menichini F, Mastellone V, Colica C, Menichini F. 2012. Comparative study on the antioxidant capacity and cholinesterase inhibitory activity of Citrus aurantifolia Swingle, C. aurantium L., and C. bergamia Risso and Poit. peel essential oils. J. Food Sci. 71(1): 40-46.
  13. Radang Tenggorokan Grup 1 (Ibu Riky, Dewi Kartika. 2020. Seumayam, Aceh)
  14. Mengurangi Asam Lambung Grup 2 (Ibu Dadin. Martien Novarina. 2020.Tanah Gambus)
  15. http://sciencedirect.com// Chemicalco,positionandin-vitroandantioxidantandantimicrobialactivityoftheessentialoilofCitrusaurantifoliaL.leavesgrowninEasternOman, 18-01-2021