Cermai

Phyllanthus acidus (L.) Skeels

Phyllanthaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Phyllanthus acidissimus (Blanco) Müll.Arg.

Phyllanthus cicca Müll.Arg.

Phyllanthus cochinchinensis (Lour.) Müll.Arg.

Habitus

Pohon. Pohon tahunan, tinggi mencapai 10 m 

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Buah
  • Lateks
  • Akar
  • Ranting

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Hutan
  • Pesisir

Penyebaran Tanaman

Tanaman ini berasal dari Madagaskar dan telah menyebar ke berbagai wilayah tropis seperti Asia Tenggara (Vietnam Selatan, Laos, Indonesia, dan Malaya bagian Utara), Mauritius hingga ke Samudra Pasifik. Cermai banyak dibudidayakan untuk tanaman hias dan sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan, buah, dan bahan obat-obatan.

Nama Lokal

Ceureumoe (Aceh), Cerme (Jawa), Careme (Madura, Sunda), Cermen (Bali), Caramele (Bugis), Sarume (Bugis), Ceremin (Ternate).

Agroekologi

Tumbuh baik di daerah pada ketinggian sampai dengan 1.800 m dpl dengan curah hujan tahunan 1.500-2.500 mm/th, suhu udara optimum 20-29 °C. Menyukai sinar matahari penuh atau sedikit ternaungi.

Morfologi

  • Akar tunggang, cokelat muda.
  • Batang tegak, berkayu, mudah patah, kasar, percabangan monopodial, cokelat muda.
  • Daun majemuk, lonjong, berseling, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, hijau muda.
  • Bunga majemuk, bulat, hijau muda, kelopak berwarna merah muda.
  • Buah bulat, permukaan berlekuk, kuning keputih-putihan, berair, dan masam.
  • Biji bulat pipih, cokelat muda.

Budidaya

  • Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (cangkok, okulasi). Bibit berasal dari tanaman induk yang berkualitas baik, sehat, berdaun hijau segar, berbatang kokoh serta rindang.
  • Berbuah sekitar 3-5 tahun setelah tanam.

Kandungan Bahan Kimia

Saponin, tanin, polifenol, quercetin, asam galik, zat samak, meso-hydrobenzoin, 2-ethylhexyl isonicotine, squalene, asam askorbik, lupeol, phyllanthusol, kaempferol.

Khasiat

Mengobati kecanduan alkohol, kanker, asma, sembelit, sariawan, mengobati penyakit kulit, batuk dan peluruh dahak, sakit kepala, melangsingkan tubuh, obat pencahar (purgatif).

Simplisia

Belum ada

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Asma

  • Siapkan 6 biji cermai, 2 butir bawang merah, ¼ genggam akar kara (dolichos lablab), 8 buah lengkeng (cuci lalu tumbuk kasar), ½ sdt gula pasir.
  • Rebus semua bahan dengan 2 gelas air hingga tersisa 1½ gelas, dinginkan dan saring,
  • Minum 2 kali sehari, masing-masing ¾ gelas tambahkan gula (bila perlu).

2. Sembelit

  • Haluskan 3 g daun segar, seduh dengan ½ gelas air panas, dinginkan.
  • Minum sekaligus bersama ampasnya.

Sumber Referensi

  1. Rahman MdM, Habib MdR, Hasan SMR, Sayeed MA, Rana MdS. 2011. Anti bacterial, cytoxtoxic and antioxidant potential of methalonic extract of Phyllanthus acidus L. Int. J. Drug Dev. & Res. 3(2): 154-161.
  2. Widyaningrum H. 2011. Kitab Tanaman Obat Nusantara. Penerbit Media Pressindo, Yogyakarta.
  3. CCRC Farmasi UGM.Ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels). https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=116 12-06-2020.
  4. CABI. Invasive Species Compendium. Phillanthus acidus (Star gooseberry) https://www.cabi.org/isc/datasheet/46048 09-12-2019.
  5. Prosea. Phyllanthus acidus. https://uses.plantnet-project.org/en/Phyllanthus_acidus_(PROSEA) 10-12- 2019.