Bawang Dayak

Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.

Iridaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Antholyza meriana Blanco

Bermudiana bulbosa (Mill.) Molina

Bermudiana congesta (Klatt) Kuntze

Eleutherine americana (Aubl.) Merr. Ex K.heyne

Habitus

Herba. Herba semusim, berbatang semu, tinggi mencapai 30-40 cm 

Bagian Yang Digunakan

  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Pegunungan

Penyebaran Tanaman

Berasal dari Amerika tropis dan menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Tanaman ini dikenal dengan nama bawang dayak karena banyak dijumpai dan umum dijadikan tanaman obat oleh masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah dan juga dijadikan sebagai bumbu masak.


 

Nama Lokal

Bawang kapal (Sumatra), Brambang sabrang, Bawang siyem, Lulupan sapi, Teki sabrang (Jawa), Bawang hantu, Bawang makkah (Kalimantan).

Agroekologi

Secara ekologis bawang dayak dapat tumbuh baik di daerah pegunungan pada ketinggian 600-2.000 m dpl, pH tanah 6-7. Cocok pada kondisi tanah yang kaya humus dan lembap pada berbagai jenis iklim.

Morfologi

  • Akar serabut, berwarna cokelat muda.
  • Daun berbentuk pita, ujung dan pangkal runcing warna hijau rata. Mempunyai 2 jenis daun yaitu daun sempurna berbentuk pita dengan ujung runcing dan daun berbentuk menyerupai batang, letak daun berpasangan dengan komposisi daun bersirip ganda.
  • Bunga tunggal, berwarna putih, terdapat pada ketiak daun atas, dalam rumpun-rumpun yang terdiri dari 4 bunga. Bunga mekar menjelang sore jam 5-7 sore.
  • Buah bentuk jorong dengan bagian ujungnya berlekuk. Bila masak, merekah menjadi 3 rongga yang berisi banyak biji.
  • Biji berbentuk bulat telur atau hampir bujur sangkar. Berwarna cokelat tua.
  • Umbi berbentuk bulat telur memanjang, berwarna merah, dan tidak berbau.

 

Budidaya

Perbanyakan memakai umbi. Umbi bisa langsung ditanam di dalam tanah.

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid isokuinolin, flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid, steroid, glikosida (eleutherinone, eleuthone), fenolik.

Khasiat

Mengobati mioma, batu ginjal, radang rektum, hipertensi, diabetes melitus, sinusitis, asam urat, TBC, penyakit kuning, mengatasi sembelit, mengurangi lemak dalam darah, pencegah kanker, tumor dan pendarahan, ramuan rendaman pada bayi lahir kuning, memiliki aktivitas sebagai antifungi dan antibakteri.

 

Simplisia

  • Cuci umbi bawang dayak, potong akar dan daunnya kemudian iris dengan ketebalan 1-2 mm.
  • Keringkan dengan oven pada suhu 50 °C selama 8 jam, dinginkan.
  • Kemas dengan plastik dan vakum.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mengurangi lemak darah

  • Umbi segar 50 g, ½ gelas air matang.
  • Iris umbi kemudian tumbuk dan peras. Saring dan tambahkan ½ gelas air panas.
  • Minum ¼ gelas, pagi dan sore hari
  • Dapat juga dikonsumsi secara mentah sebanyak 7-10 siung 3 kali sehari. Konsumsi dengan pisang dapat mengurangi bau dari umb

2. Ramuan rendaman pada bayi lahir kuning

  • Rebus 1 umbi bawang dayak dengan 200 ml air sampai mendidih.
  • Gunakan untuk mandi pada bayi kuning.

Sumber Referensi

  1. Fern, Ken. (2019). Useful Tropical Plants. Eleutherine bulbosa. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Eleutherine+bulbosa 06-12-2020
  2. Globinmed. (No date). Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb. https://www.globinmed.com/index.php?option=com_content&view=article&id= 106238:eleutherine-bulbosa-mill-urb&catid=286&Itemid=357. 06-12-2020
  3. R. Prameela et all. (2018). Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb. (Iridaceae): A new distributional record to the flora of Eastern Ghats, India. https://www.tropicalplantresearch.com/archives/2018/vol5issue3/38.pdf 06-12-2020.
  4. Alves TMA, Kloos H, Zani CL. 2003. Eleutherinone, a novel fungitoxic naphthoquinone from Eleutherine bulbosa (Iridaceae). Mem. Inst. Oswaldo Cruz 98(5): 709-712.
  5. Aslamiah S. 2016. Ujicoba Hidroponik Tanaman Kencur Dan Bawang Dayak. J. Ilm. Pert. Kehut. 3(1): 46-53.
  6. Sujogya LP, Panda K. 2015. Antibacterial activity of Eleutherine bulbosa against multidrug-resistant bacteria. J. Acute Med. 5(3): 53-61.
  7. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2011. Acuan sediaan herbal 6(1). Jakarta.
  8. Hidayat Syamsul, M Rodame. 2015. Kitab tumbuhan obat. Agriflo, Jakarta.