Kantung Semar Rawa

Nepenthes mirabilis (Lour.) Druce

Nepenthaceae

Lokasi di taman kami

Rumah Kaca

Sinonim

Nepenthes albolineata F.M.Bailey

Nepenthes alicae F.M.Bailey

Phyllamphora mirabilis Lour.

Habitus

Herba. Herba memanjat, tinggi tanaman hingga 7 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Batang
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan

Penyebaran Tanaman

Kantung semar rawa merupakan salah satu jenis kantung semar yang daerah penyebarannya paling luas bila dibandingkan dengan jenis Nepenthaceae lainnya. Spesies ini ditemukan mulai dari Hainan, belahan bumi sebelah utara smpai Tanjung York, belahan bumi bagian selatan, dari Kepulauan Mentawai bagian barat sampai ke New Guinea di bagian timur. Di Indonesia, spesies ini tersebar di Bengkulu, Jambi, Lampung, Riau, Sumatra Barat, Sumatra Selatan and Sumatra Utara. Spesies ini dimanfaatkan masyarakat lokal, yaitu bagian batangnya sebagai tali pagar. Spesies ini juga memiliki kantung yang unik dan menjadi daya tarik bagi para pencinta tanaman hias. Namun berdasarkan status konservasinya, spesies ini telah terdaftar sebagai tanaman dengan resiko rendah pada 2006 IUCN REd List. Selain manfaatnya sebagai bahan pembuat tali pagar, spesies ini juga memiliki nilai sebagai tanaman obat bagi masyarakat lokal, terutama Suku Dayak.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Kantung semar rawa banyak ditemukan tumbuh di hutan rawa, daerah pesisir, dan antara semak-semak Gleicheinia, Melastoma dan Dipteris. Umumnya jenis ini tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 2.200 m dpl. Tanaman ini menyukai tempat-tempat berair atau lembap seperti rawa-rawa, pinggir aliran sungai atau sekitar pesawahan. Kantung semar rawa tumbuh baik pada wilayah dengan kisaran suhu udara 27,5-32 °C, suhu tanah 26-27 °C, kelembapan tanah di atas 80%, kelembapan udara 80-81%, dan pH tanah 6-6,2.

Morfologi

  • Batang bulat (teres), licin, kuat dengan ruas-ruas yang jelas, batang berwarna hijau kuning dan merah.
  • Daun berbentuk lonjong sampai lanset, bertangkai, ujung daun lancip (acute), pangkal daun menyempit (attenuate), tepi daun rata ditutupi oleh rambut halus. Jumlah daun per individu berkisar antara 7-48. Lamina adaksial (permukaan atas) dan abaksial (permukaan bawah) merah, hijau kekuningan, hijau kemerahan. Serta pada tangkai daun berwarna merah, kuning kemerahan, dan hijau kekuningan. Sulur sepanjang 7,4-18 cm, terletak di depan, samping, dan belakang kantung (pitcher).
  • Kantung berbentuk silindris, infundibulate, berpinggang, bentuk tutup adalah orbicularis dan ovatus, sedangkan bentuk mulutnya adalah orbicularis dan cordatus. Jumlah kantung (pitcher) per individu berkisar antara 8-45. Pitcher berwarna merah, hijau kemerahan, dan hijau kekuningan. Pitcher bawah memiliki sayap, sedangkan pitcher atas tanpa sayap. Peristom tebal berukuran 0,4-0,5 cm, berwarna kuning, merah, dan hijau-hijau kekuningan. Gigi peristom menonjol, berjumlah sekitar 104-218.
  • Bunga majemuk, bertipe raceme. Panjang rachis dan panjang pedunculus bunga jantan lebih panjang dari panjang rachis dan penduculus bunga betina. Jumlah bunga raceme berkisar antara 110-193. Tepal orbicularis dan berwarna merah. Tangkai sari (filamen) membentuk kolom dan kepala sari di ujungnya. Kepala sari tersusun dalam 3 lingkaran dan jumlahnya 32. Kepala putik (stigma) berjumlah 1, bakal buah (ovary) superus dan memiliki empat lobus.
  • Buah berbentuk kapsul, berwarna hijau kekuning-kuningan, memiliki empat lobus, mengandung banyak biji.
  • Biji seperti gelendong, berwarna putih, jumlah biji berkisar 340 biji dalam 1 buah.

Budidaya

  • Perbanyakan tanaman secara generatif melalui biji dan secara vegetatif melalui stek batang.
  • Perbanyakan tanaman melalui stek batang berasal dari tanaman yang sudah berumur satu tahun. Potong batang sepanjang 15 cm dan sisakan 3-4 ruas daun dan potong setengah helai daun untuk mencegah penguapan. Kemudian tanam batang stek pada media tanam. Sebelum menanam stek sebaiknya olesi terlebih dahulu bagian bawah stek batang dengan hormon perangsang akar dan pencegah jamur.

Kandungan Bahan Kimia

Flavonoid (quercetin, quercetin 3-O-β-D-glucuronide, quercitrin, kaempferol-3-O-α-L-rhamnoside, dan (-)-epicatechin), leucoanthocyanin (cyanidin), nepenthosides A, nepenthosides B, leonuriside A, koaburaside, 4-hydroxy-2,6-dimethoxyphenyl 6’-O-vanilloyl-β-D-glucopyranoside, (-)-heimiol A, phenylethyl-β-D-glucopyranoside, icariside D1, rutinoside, syringaresinol, syringaresinol-4’-O-β-D-glucopyranoside, pinoresinol-4-O-β-D- glucopyranoside, lupeone, dua naphthoquinones (nepenthones F dan nepenthones G), lima naphthoquinones (droserone, plumbagin, 3-methoxy-7-methyljuglone, 2-methoxy-7-methyljuglone, nepenthone C, acetogenictetralone), cis-isoshinanolone.

Khasiat

Mengobati tukak lambung, penyakit kuning, tekanan darah tinggi, ureteral batu, hepatitis, tumor payudara, sakit kepala, wasir, membatasi kelahiran.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Sakit kepala

  • Ambil batang dan daun kantung semar rawa secukupnya cuci hingga bersih.
  • Haluskan kedua bahan lalu peras.
  • Minum air perasan untuk mengurangi sakit kepala.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Nepenthes mirabilis (Lour.) Druce. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:603761-1. 15-08-2022.
  2. Sanusi et al. 2017. Ethnobotanical, Phytochemical, and Pharmacological Properties of Nepenthes Spesies: A Review. Asian Journal Pharmaceutical and Clinical Research, Vol 10, Issue 11, 2017, 16-19.
  3. Due R. 2013. Etnobotani Tumbuhan Obat Suku Dayak Pesaguan dan Implemetasinya Dalam Pembuatan Flash Card Biodiversitas. Artile Penelitian. Universitas Tanjungpura. Pontianak.
  4. Adi A. C. A., Lestari D. P. Elsa, Saputri F. S. 2022. Design of information system of traditional ethnomedicine Dayak Tribe
    in West Borneo. BIO-INOVED : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan 4(2): 126-133. DOI: 10.20527/bino.v4i2.12366.
  5. Wardana S. T., Ilmawati I., Tanzerina N., Juswardi, Aminasih N., Harmida. 2019. Morphological Characteristics of Nepenthes in Peat Swamp Area of Tulung Selapan, South Sumatera. BIOVALENTIA: Biological Research Journal, 5(2).
  6. Handayani T. 2001. Nepenthes spp. Koleksi Kebun Raya Bogor yang Berpotensi Sebagai Tanaman Hias. Warta Kebun Raya 3(1) Mei 2001.