Kembang Emas

Schaueria calytricha (Otto ex Hook.) Orb.

Acanthaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Flavicoma capitata Raf.

Justicia calycotricha Link & Otto

Justicia flavicoma Lindl.

Habitus

Semak. Perdu, tahunan, setinggi 0,8–1,5 m

Bagian Yang Digunakan

  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan

Penyebaran Tanaman

Kembang emas atau Schaueria calytricha merupakan spesies berbunga asli daerah tropis Brasil, Rio de Janeiro. Spesies ini umumnya ditanam masyarakat sebagai tanaman hias baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Karena bentuk bunganya yang unik saat mekar, serta warnanya yang mencolok, membuat spesies ini diminati masyarakat sebagai tanaman hias.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Kembang emas dapat ditemukan tumbuh di hutan hujan, pada ketinggian mulai dari 150 hingga 700 m dpl. Spesies ini paling baik ditanam di tanah yang agak kasar, subur, lembap secara konsisten tetapi berdrainase baik, dengan posisi berada di bawah sinar matahari penuh di daerah tropis, maupun sebagian teduh. Pertumbuhan terbaiknya terjadi di iklim lembap di mana suhu naik hingga 75-80 °F pada siang hari tetapi turun ke minimum 60 ° F pada malam hari. Kembang emas tidak toleran terhadap embun beku.

Morfologi

  • Akar tunggang.
  • Batang muda subquadrate, berkayu, gundul atau berbulu dengan trikoma eglandular, terkonsentrasi dalam 2 baris.
  • Daun sederhana atau unifoliate, berlawanan (opposite), berwarna hijau, mengkilap, berbentuk bulat telur hingga lanset atau jarang lonjong, daunnya runcing sampai berbentuk hati atau jarang membulat pada dasarnya, ujung daunnya runcing hingga menyempit (attenuate), tepi daun rata atau bergelombang, venasi menyirip, permukaan gundul atau dengan eglandular trikoma (biasanya terbatas pada vena utama, setidaknya pada permukaan atas atau adaksial).
  • Bunga biseksual, berbunga 3 - 5, tangkainya panjang sekitar 3–7 mm. Bracts kuning, linier-segitiga. Kelopak (calyx) berwarna kuning, panjang, linier– segitiga, hispidulous dengan eglandular tegak dan sessile trikoma kelenjar biasanya hanya pada permukaan adaksial. Mahkota berwarna krem ​​hingga kuning pucat, bagian luar gundul atau hispidulous dengan trikoma eglandular tegak pada vena, bagian dalam puber dengan trikoma eglandular lentur, berbentuk tabung, melebar ke tenggorokan, bagian proksimal menyempit, bibir atas berlekuk dan bibir bawah berlobus tiga. Benang sari dimasukkan ke dasar tabung mahkota, filamen hispidulous. Perbungaan terdiri dari beberapa bunga yang dikelilingi oleh rumpun padat kuning, bracts dan sepal seperti rambut. Bunga yang berbentuk tabung ini hanya bertahan beberapa hari, tetapi bracts seperti rambut kuning tetap segar selama berminggu-minggu.
  • Buah kapsul, gundul, hanya mengandung sedikit biji, membuka paksa dengan dehiscence eksplosif.
  • Biji lenticular, reticulate dengan mikrogranul ketika belum matang.

Budidaya

Perbanyakan tanaman melalui stek batang dan biji.

Kandungan Bahan Kimia

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Khasiat

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plant of the World Online: Schaueria calytricha (Otto ex Hook.) Orb.. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:77165481-1. 02-06-2022.
  2. Ana Luiza A. Coˆrtes, Thomas F. Daniel, Alessandro Rapini. 2016. Taxonomic revision of the genus Schaueria (Acanthaceae). Plant Syst Evol. DOI 10.1007/s00606-016-1301-y.
  3. Missouri Botanical Gardens. Schaueria flavicoma. https://www.missouribotanicalgarden.org/PlantFinder/PlantFinderDetails.aspx?taxonid=253142&isprofile=0&letter=s. 02-06-2022.
  4. Flora Fauna Web. 2022. Schaueria calytricha (Otto ex Hook.) Orb. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/3/7/3724. 02-06-2022.