Daun Sang
Johannesteijsmannia altifrons (Rchb.f. & Zoll.) H.E.Moore
Arecaceae
Lokasi di taman kami
Area Teduh



Sinonim
Teysmannia altifrons Rchb.f. & Zoll.
Habitus
Palem. Palem-paleman, tahunan, tinggi sekitar 3-6 m
Bagian Yang Digunakan
Daun
Biji
Ranting
Syarat Tumbuh
Butuh Keteduhan
Habitat
Hutan
Daratan
Penyebaran Tanaman
Johannesteijsmannia altifrons merupakan tanaman palem-paleman yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, meliputi Malaysia (Taman Nasional Taman Negara, Johor Timur, dan Taman Nasional Bake di Sarawak Barat), Indonesia (Sumatra, Kalimantan), Thailand. Di Indonesia spesies ini merupakan tanaman endemik di wilayah Sumatra, yang terdapat dan tumbuh di Provinsi Riau dan Sumatera Utara, namun juga ditemukan tumbuh di Provinsi Jambi. Daun Sang atau Johannesteijsmannia altifrons termasuk jenis tanaman yang dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 dan merupakan jenis yang belum banyak diketahui potensinya. Pemanfaatannya sejauh ini digunakan oleh penduduk sekitar kawasan hutan sebagai material dinding dan atap pondok di ladang. Karena keunikan bentuknya dan ukurannya, Johannesteijsmannia altifrons juga dapat ditanam sebagai tanaman hias.
Nama Lokal
Daun payung, Salo.
Agroekologi
Johannesteijsmannia altifrons umumnya ditemukan tersebar atau sebagai tegakan murni di terestrial, semak-semak di hutan hujan (primer maupun sekunder) lembap di puncak punggung bukit dan lereng bukit di tanah yang berdrainase baik, sebagian besar di atas 300-500 m dpl. Spesies ini tidak pernah ditemukan di hutan sekunder yang tumbuh kembali dan jarang bertahan dari penebangan pohon, tetapi sering mengalami kerusakan yang cukup besar dari pohon yang tumbang, dan hangus saat terkena sinar matahari langsung. Johannesteijsmannia altifrons paling baik di tempat yang hangat dan terlindungi, menyukai naungan parsial, dapat tumbuh di dalam ruangan. Spesies ini menghendaki tanah yang dikeringkan dengan baik, kelembapan tinggi, dan menghindari penyiraman yang berlebihan. Tidak mentolerir kekeringan dan sinar matahari penuh, terutama di iklim kering. Johannesteijsmannia altifrons dapat tumbuh baik di iklim tropis dan subtropis, namun mentolerir suhu serendah -4° C (Zona USDA 9b hingga 11) dan cukup tahan dingin, terutama ketika tumbuh di bawah naungan, tetapi untuk budidaya yang aman suhu normal tidak boleh lebih di bawah dari 5 °C. Sistem akar sangat sensitif terhadap dingin dan harus dilindungi jika suhu turun di bawah titik beku.
Morfologi
- Batang bawah tanah dan merayap.
- Daun besar (panjang hingga 6 m), lebar, tidak terbagi, relatif kuat, biasanya tumbuh tunggal terdiri dari 20-30 daunan, tegak, berbentuk seperti berlian (diamond) muncul langsung dari tanah, berwarna hijau, tepi daun bergerigi, tekstur kuat, permukaan mengkilat, meruncing di ujung dan pangkal daun serta melebar di bagian tengah daun. Sedikit berlobus di 2 tepi atas dan dengan vena menonjol sejajar dengan 2 tepi bawah. Pelepah daun mempunyai karakteristik berupa duri terbalik di kedua sisinya. Tangkai daun dipersenjatai dengan duri pendek.
- Bunga hermafrodit, memiliki mahkota berdaging, berwarna putih krem, panjang hingga 4 cm. Perbungaan kecil, berbentuk malai, terletak di ketiak daun, bentuknya tegak. Pangkalnya berbentuk seludang. Brakteanya berjumlah 5-6, melanset.
- Buah berkayu, bulat, dengan permukaan kasar, biasanya berisi 1 biji, (jarang 2 atau 3 biji). Buah ditutupi 60 – 80 tonjolan gabus berwarna cokelat, yang tingginya hampir 1 cm.
Budidaya
Perbanyakan tanaman melalui biji (generatif) yang berkecambah dalam waktu sekitar 3 bulan. Sebelum disemai, rendam benih selama 1 hari dalam air hangat, lalu tabur dalam campuran ringan pada suhu 35 °C pada siang hari, 25 °C pada malam hari.
Kandungan Bahan Kimia
2-[(1′E)-3′-hydroxyl-1′-methyl-1′-propen-1′-yl]-6-methoxy-7-[(2′′-methylheptyl)oxy]-5-benzofurancarboxylic acid, β-sitosterol, γ-taraxasterol, dan stigmasterol.
Khasiat
Mengatasi gangguan pernapasan, luka, menurunkan demam pada anak. Biji juga diparut menjadi bedak dan dioleskan ke wajah, dada atau lidah untuk menyembuhkan sakit tenggorokan, batuk dan asma.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional

1. Mengatasi gangguan pernapasan
- Ambil tangkai daun sang secukupnya.
- Bakar hingga menjadi abu.
- Oles abu tangkai pada dada untuk mengatasi gangguan pernapasan.
Sumber Referensi
- Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Johannesteijsmannia altifrons (Rchb.f. & Zoll.) H.E.Moore. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:667632-1. 03-06-2022.
- KSDAE. Penemuan Salo (Johannestijsmania altifron) Di SPTN I TN.Bukit Tigapuluh. http://ksdae.menlhk.go.id/info/7059/penemuan-salo-(johannestijsmania-altifron)-di-sptn-i--tn.bukit-tigapuluh.html. 03-06-2022.
- Flora Fauna Web. 2021. Johannesteijsmannia altifrons. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/5/0/5084. 03-06-2022.
- LLIFLE - Encyclopedia of living forms. 2022. Johannestijsmania altifron. http://www.llifle.com/Encyclopedia/PALMS_AND_CYCADS/Family/Arecaceae/32980/Johannesteijsmannia_altifrons. 03-06-2022.
- NOOR AZIIRAA SABRI, W.A. YAACOB, NUR SHAFIQA ABDULLAH. 2017. New Chemical Constituent from the Rhizomes of Johannesteijsmannia altifrons. Sains Malaysiana 46(8)(2017): 1285–1288. http://dx.doi.org/10.17576/jsm-2017-4608-14