Cerita

Lebah Madu Klanceng di Socfindo Conservation

Lebah madu tanpa sengat (Trigona sp.) merupakan lebah madu yang tidak memiliki sengat, sehingga menjadi pilihan yang ideal untuk perlebahan. Meski produksinya lebih sedikit dan rasanya sedikit asam dibandingkan madu tradisional, madu ini sangat diminati dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Lebah madu yang tidak bersengat, seperti lebah madu lainnya, mengandalkan bunga sebagai sumber makanan utamanya. Nektar bunga digunakan sebagai sumber energi sedangkan serbuk sari dikumpulkan sebagai sumber protein. Kelebihan nektar dan polen akan disimpan dalam sarang dalam bentuk propolis, yang dibuat oleh lebah dan digunakan sebagai sealant di dalam sarang.

Socfindo Conservation mengenal lebih dekat si lebah tak bersengat selama pandemi Covid, yang katanya memiliki madu dengan karakteristik unggul. Terbukti atau tidak, tim kami sangat antusias untuk meningkatkan penyerbukan tanaman dan buah-buahan di kebun, sekaligus menghasilkan produk makanan yang langka dan lezat.

Pada dasarnya lebah yang tidak bersengat ini cukup mudah untuk dipelihara dan dipelihara, asalkan terdapat banyak bunga di sekitar sarang yang dapat diandalkan sebagai sumber nektar dan polen.

Beberapa tanaman yang terbukti sangat populer dengan lebah tak bersengat di kebun kami di Socfindo Conservation adalah pohon buah-buahan berikut: jeruk, jambu biji, belimbing, kopi yang menyediakan serbuk sari dan nektar sepanjang tahun. Sementara itu, tanaman berbunga seperti bunga matahari, air mata pengantin, krisan, turnera adalah pilihan tambahan untuk lebah tanpa sengat bukan hanya karena mereka cukup mudah tumbuh tetapi juga menghasilkan bunga yang rutin mekar setiap harinya.