Kohlrabi

Penyebaran Tanaman

Kohlrabi berasal dari Eropa Barat Laut. Catatan pertama berasal dari abad ke-16. Selain di Eropa, Amerika Utara dan daerah beriklim sedang di Asia, kohlrabi juga tumbuh di Asia subtropis, mis. di India, China, dan Vietnam utara. Umbi batang kolrabi biasanya dipotong-potong dan dimasak, tetapi juga digunakan dalam sup atau dimakan mentah dalam salad. Secara industri dibuat menjadi produk yang dibekukan. Rasa dan tekstur kohlrabi mirip dengan brokoli batang atau hati kubis, tetapi lebih lembut dan lebih manis, dengan rasio daging dan kulit yang lebih tinggi. Kolrabi memiliki manfaat kesehatan dan menurut penelitian memiliki aktivitas antidiabetes, antinflamasi, antioksidan, antikanker, dan antibakteri.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Mudah ditanam di tanah lempung yang kaya organik, lembap secara konsisten, dan didrainase dengan baik di bawah sinar matahari penuh. PH tanah berkisar antara 6 dan 7. Kohlrabi biasanya tumbuh di suhu dingin. Dibutuhkan suhu dingin untuk menghasilkan panen terbaik. Tanaman umumnya tumbuh buruk ketika suhu siang hari secara konsisten melebihi 26 °C.

Morfologi

• Akar tunggang dan akar lateral, sangat bercabang.
• Batang tidak bercabang, bengkak, seperti umbi berdiameter hingga 12 cm, hijau pucat hingga keunguan.
• Daun bergantian, sederhana atau dengan beberapa lobus samping kecil di pangkal; ketentuan tidak ada; semua daun dengan tangkai daun yang berbeda dan ramping; bilah bulat telur dalam garis besar, iris tidak teratur, biru-hijau.
• Bunga biseksual, teratur, 4-merous; pedicel hingga 2 cm, menanjak; sepal lonjong, c. panjang 1 cm, tegak; kelopak bulat telur, panjang 1,5–2 cm, cakar, pucat hingga kuning cerah atau keputihan; benang sari 6; ovarium superior, silindris, bersel 2, stigma globose. Perbungaan merupakan ras panikulat terminal.
• Buah silique linier 5-10 cm × c. 5 mm, dengan paruh meruncing sepanjang 5–15 mm, pecah, hingga 30 biji.
• Biji bulat, diameter 1,5–2 mm, retikulat halus, cokelat. Bibit dengan perkecambahan epigeal, panjang hipokotil 3-5 cm, tidak ada epikotil; kotiledon dengan tangkai daun panjang 1-2 cm, bilah berbentuk hati, panjang 1-1,5 cm, runcing di pangkal, berlekuk di puncak.

Budidaya

Perbanyakan tanaman kohlrabi diperoleh dari biji. Biji ditaburkan di persemaian atau modul. Berat 1000 biji adalah 3-5 g. Bibit muda mungkin harus dinaungi untuk mencegah terik matahari. Kebutuhan benih 300–700 g/ha. Transplantasi ke lapangan harus dilakukan ketika bibit memiliki 7-9 daun sejati, 30-40 hari setelah tanam. Kepadatan tanaman 100.000–120.000 tanaman/ha. Dalam budidaya mekanis, kohlrabi dapat ditaburkan langsung dengan kecepatan 1-2 kg/ha dan kemudian ditipiskan hingga kepadatan hingga 300.000 tanaman per ha.

Kandungan Bahan Kimia

8 glukosinolat, 12 antosianin, 2 karotenoid, dan 7 fenilpropanoid, asam klorogenat, katekol, epigallocatechin dan epicatechin3-O-gallate, isorhamnetic-3-O-glukosida, asam galat, sukrosa, asam lemak utama adalah asam linoleat, palmitat dan oleat, minyak atsiri: 4-methylthiobutyl isothiocyanate, 3-butenyl isothiocyanate, allylisothiocyanate, 5-methylthiiopentanitrile, 3-mediylthiopropylisothiocyanate dan 2-phenylethyl isothiocyanate, senyawa alkaloid, flavonoid, resin, saponin, dan tanin.

Khasiat

Menyehatkan sistem pencernaan dan memiliki aktivitas antidiabetes, antinflamasi, antioksidan, antikanker, dan sifat antibakteri.