Alamanda Buah

Penyebaran Tanaman

Allamanda schottii merupakan tanaman yang berasal dari Argentina Timur Laut, Brasil Selatan, Brasil Tenggara, dan diperkenalkan ke Bangladesh, China Tenggara, Kosta Rika, Galápagos, Hainan, Honduras, Meksiko Tenggara, Panama, Puerto Rico, dan Taiwan. Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Johann Baptist Emanuel Pohl, yang melaporkan bahwa A. schottii tumbuh di tepi sungai Paraíba pada tahun 1827. Di daerah tropis, tanaman alamanda buah sering ditanam sebagai pagar tanaman, tumbuh sebagai tanaman hias, dan telah menjadi gulma di beberapa negara. Tanaman ini memiliki getah berwarna putih yang keluar dari batangnya yang dapat menyebabkan gangguan kulit dan diare. Menurut penelitian tanaman ini memiliki sifat antiproliferatif, sitotoksik, antileishmanial.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelitian lebih lanjut.

Agroekologi

Tanaman alamanda buah tumbuh di tanah yang kaya bahan organik, kelembapan sedang, tanah yang didrainase dengan baik di bawah sinar matahari penuh. Berbunga terbaik di bawah sinar matahari penuh. Performa terbaik terjadi di iklim panas dan lembap, di mana suhu malam hari tidak turun di bawah 15.5 °C. Pemangkasan segera bekas bunga akan mendorong bunga tumbuh mekar yang lebih banyak.

Morfologi

• Batang silindris beruas-ruas, dengan getah seperti susu dan kadang-kadang cabang kecil.
• Daun sempit, berhadapan atau melingkar, 2 hingga 5 pada setiap simpul, panjang 8-10 cm, lebar 2-3 cm.
• Bunga berbentuk lonceng dengan mahkota kuning keemasan, bergaris oranye di tenggorokan, hingga 6 sentimeter, dengan tabung pendek dan bengkak, bersudut di pangkal, perbungaan berkelompok (paniculate).
• Buah berbentuk kapsul bulat dan berduri, seperti rambutan.

Budidaya

Perbanyakan dilakukan dengan cara stek batang.

Kandungan Bahan Kimia

Campuran sitosterol dan stigmasterol, plumericin, scopoletin, asam ursolat, plumierede, isoplumerisin, 1-(3,4-dimetoksifenil)-etano-1,2-diol dan skoparon, flavonoid (rutin, kaempferol, dan quercetin).

Khasiat

Digunakan sebagai pencahar dan vermifuge. Penelitian telah menunjukkan sifat antiproliferatif, sitotoksik, antileishmanial.